Awalnya Tanggap Darurat, Status Bencana Kekeringan Diturunkan Pemkab Bekasi Jadi Transisi

Kekeringan
Petugas BPBD Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menyalurkan bantuan air bersih kepada warga yang terdampak bencana kekeringan di Desa Karangbahagia, Kecamatan Karangbahagia, Kamis (12/9/2024). FOTO: Ant

CIKARANG-KABUPATEN BEKASI, SUDUTPANDANG.ID – Mulai Jumat (27/9/2024) ini, status bencana kekeringan yang semula tanggap darurat diturunkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, Jawa Barat menjadi masa transisi dengan pertimbangan penurunan area terdampak secara signifikan.

“Di masa transisi ini pemerintah daerah tetap melanjutkan upaya penanganan bencana melalui distribusi bantuan air bersih serta mengatasi lahan pertanian terdampak,” kata Penjabat (Pj) Bupati Bekasi, Dedy Supriyadi di Cikarang, Jumat (27/9).

Kemenkumham Bali

Masa tanggap darurat bencana kekeringan di Kabupaten Bekasi itu ditetapkan sejak 30 Agustus hingga 12 September dengan dua kali perpanjangan yakni pada periode 13-19 September serta 20-26 September 2024.

Ia mengatakan selama pemberlakuan masa transisi ini pemerintah daerah juga terus memperbarui data kondisi terkini di lapangan melalui evaluasi rutin pada setiap kegiatan penanganan bencana kekeringan.

BACA JUGA  Larangan Extra Flight Saat Nataru Membuat Jumlah Pesawat Turun 13 Persen

“Kita tetap melakukan monitoring dan tetap mengevaluasi terkait perkembangan penanganan kekeringan untuk hari-hari berikutnya,” katanya.

Berdasarkan hasil evaluasi terkini, kata dia, perkembangan penanganan bencana kekeringan melalui rencana aksi daerah yang dilaksanakan secara gotong royong oleh jajaran perangkat daerah maupun unsur terkait sudah berjalan dengan baik.

Ia menjelaskan salah satu rencana aksi daerah yang dijalankan secara masif adalah kegiatan normalisasi aliran sungai yang mengalami penyumbatan dan sedimentasi dengan hasil penanganan yang sudah bisa dirasakan masyarakat khususnya para petani pada lahan berstatus terancam kekeringan.

“Alhamdulillah progres yang luar biasa, capaian kegiatan normalisasi sudah signifikan, bahkan ada yang sudah mendekati 100 persen pelaksanaan. Tentu ini sangat positif, dari hasil analisa, wilayah kecamatan terdampak kekeringan di Kabupaten Bekasi pun semakin berkurang,” katanya.

BACA JUGA  Dukung Swasembada Pangan, Babinsa Gempol Gelar Komsos Bersama Petani

Ia memastikan kegiatan normalisasi tersebut akan terus dilakukan dengan pengawasan penuh terutama pada wilayah-wilayah terdampak kekeringan berdasarkan pantauan serta pembaruan data luas area pertanian terkena dampak.

Kemudian, kata Dedy Supriyadi, rencana aksi menyangkut distribusi bantuan air bersih yang dilakukan secara optimal hingga dalam beberapa hari terakhir sudah tidak ada permohonan warga di sejumlah wilayah berstatus terdampak kekeringan.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kabupaten Bekasi Dodi Supriadi mengatakan penanganan bencana kekeringan sudah menunjukkan hasil yang signifikan, termasuk dampak positif normalisasi sehingga pasokan air bisa masuk ke areal persawahan.

“Hasil rapat evaluasi, Pak Bupati sudah menetapkan masa transisi. Tapi kita tetap melayani pengiriman air bila ada permintaan,” katanya.

BACA JUGA  Danrem 051/Wkt Tinjau Lokasi TMMD ke-115 di Desa Kertajaya

Ia menyebutkan hingga berakhir masa tanggap darurat kekeringan, total bantuan air bersih yang sudah didistribusikan mencapai lebih dari 3 juta liter.

“Untuk wilayah terdampak kekeringan per hari ini tersisa delapan kecamatan dari sebelumnya 11 kecamatan, turun sangat signifikan. Untuk lahan pertanian, sebagian besar juga sudah dapat teraliri air,” kata Dodi Supriadi. (Ant/02)