Babinsa Gempol Dukung Edukasi Pengelolaan Telur Bebek

Telur Bebek
Babinsa Gempol Dukung Edukasi Pengelolaan Telur Bebek dan Mentok (Foto: Kodim0819/Pasuruan)

PASURUAN, SUDUTPANDANG.ID – Dalam rangka memperkuat ketahanan pangan lokal dan membuka peluang ekonomi bagi warga, Babinsa Koramil 0819/20 Gempol, Serka Dedip Prastyo, menghadiri kegiatan sosialisasi pengelolaan telur bebek dan mentok yang digelar di Dusun Panderejo, Desa Legok, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan.

Kegiatan edukatif ini merupakan kolaborasi antara Pemerintah Desa Legok, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Pasuruan, serta masyarakat setempat.

Tujuan utamanya adalah memberikan pemahaman kepada warga mengenai cara budidaya unggas air dan pengelolaan telur yang higienis, bernilai jual tinggi, dan berkelanjutan.

“Program seperti ini sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Kami dari Koramil Gempol siap mendukung penuh setiap inisiatif yang memperkuat sektor pangan dan ekonomi rakyat,” ujar Serka Dedip Prastyo dalam keterangan tertulisnya, Senin (19/5/2025).

BACA JUGA  Tidak Ada Perubahan Dengan Edisi Sebelumnya

Sosialisasi ini tidak hanya memberikan materi teori, tetapi juga praktik langsung mengenai pengelolaan telur bebek dan mentok. Warga diperkenalkan pada teknik seleksi telur unggul, cara penyimpanan yang tepat, hingga proses pengolahan menjadi produk olahan unggulan seperti telur asin dan telur asap.

Dengan pendekatan edukatif berbasis praktik ini, warga diharapkan mampu meningkatkan kualitas hasil ternak sekaligus membuka peluang usaha rumahan berbasis peternakan lokal.

Kegiatan ini menjadi langkah nyata dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Pemanfaatan potensi lokal seperti beternak bebek dan mentok serta mengelola hasil ternaknya diharapkan dapat menjadi sumber penghasilan tambahan bagi keluarga, serta menekan ketergantungan terhadap pasokan pangan dari luar daerah.

BACA JUGA  Meski Sukses Curi Poin, Luis Milla Tetap Soroti Penampilan Persib

“Pengelolaan hasil ternak seperti ini punya potensi besar. Selain untuk konsumsi sendiri, hasilnya juga bisa dipasarkan dan menjadi komoditas unggulan desa,” ungkap perwakilan Dinas Ketahanan Pangan.(ACZ/04)