Hemmen
Berita  

Begini Strategi Pemerintah Antisipasi Masuknya Varian Omicron XE

Dok.Ilustrasi

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan temuan varian baru Covid-19 XE. Hingga saat ini, varian yang pertama kali ditemukan di Inggris itu belum teridentifikasi di Indonesia.

Kementerian Kesehatan memastikan pemerintah terus mengantisipasi masuknya varian baru Covid-19. Sejumlah langkah diambil.

Idul Fitri Kanwil Kemenkumham Bali

Di antaranya mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, terutama memakai masker. Kemudian tetap menjalankan testing (pemeriksaan) dan tracing (penelusuran) Covid-19.

“Kemudian perluasan vaksinasi (Covid-19),” kata Sekretaris Direktorat Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, Rabu (6/4/2022).

Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI sekaligus Guru Besar FKUI, Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan varian XE pertama kali ditemukan pada pertengahan Januari 2022. Hingga 22 Maret 2022 sudah terdeteksi 763 sampel XE di Inggris.

“Selain juga di Tiongkok dan beberapa hari yang lalu di Thailand,” katanya.

BACA JUGA  Erick Thohir Pastikan Terus Bekerja dari Rumah Walau Positif Covid-19

Menurut Tjandra, XE merupakan varian rekombinan ketiga, setelah XD dan XF. Varian XD dan XF terbentuk dari hasil rekombinasi dari Delta dan Omicron BA.1.

Sampai akhir Maret 2022, ada sekitar 49 kasus XD di dunia, sebagian besar di Perancis. Sementara itu, dilaporkan sedikitnya ada 38 kasus XF di Inggris.

Tjandra menyebut, jumlah kasus varian XE, XD dan XF masih sedikit. Sehingga belum ada bukti ilmiah yang pasti tentang dampak ketiga varian ini.

“Hanya yang XE memang diperkirakan 10% lebih mudah menular. Para pakar dunia masih terus meneliti tentang ada tidaknya dampak ‘tiga X’ ini pada berat ringannya penyakit atau kemungkinan dampak pada alat diagnosis, obat dan juga vaksin,” jelasnya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan temuan varian baru Covid-19 XE. Varian ini pertama kali teridentifikasi di Inggris.

BACA JUGA  Waspada, Kominfo Sebut Ada 1.402 Hoaks Terkait COVID-19 di Medsos

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan varian XE ini merupakan sub varian Omicron. Varian tersebut merupakan gabungan atau rekombinan dari Omicron BA.1 dan BA.2.

“Berdasarkan data awal, didapati bahwa kemampuan penularan Omicron XE sekitar 10 persen lebih tinggi dari Omicron BA.2,” ungkapnya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (4/4/2022).

Wiku menyebut, meski temuan awal Omicron XE lebih cepat menular daripada varian sebelumnya, WHO menekankan perlunya penelitian lebih lanjut.

Bekas Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia (UI) ini mengatakan Omicron XE belum ditemukan di Indonesia. Informasi ini bersumber dari Kementerian Kesehatan.

Kendati belum ditemukan di Tanah Air, Wiku memastikan pemerintah tetap memantau varian baru Covid-19. Pemerintah juga tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam melakukan penyesuaian kebijakan penanganan Covid-19.

BACA JUGA  PPSU se-Kecamatan Tanjung Priok Jalani Rapid Test

Wiku kemudian mengimbau masyarakat untuk tidak takut berlebihan dengan adanya Omicron XE. Dia menekankan panik berlebihan bisa menurunkan imunitas tubuh.

Wiku juga mengingatkan, virus rekombinan bukan baru pertama kali muncul di dunia. Sebelumnya, Deltacron yang merupakan rekombinan varian Covid-19 Delta dan Omicron sudah ditemukan.

“Rekombinasi virus bukan merupakan hal baru dan sudah banyak terjadi, termasuk pada virus lain Covid-19,” ujarnya.(red)

 

Barron Ichsan Perwakum

Tinggalkan Balasan