Hemmen

Ben Kasyafani Menangis Saat Kenang Momen Terakhir Bersama Ayahanda

Ben kasyafani

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID –Aktor Ben Kasyafani tampak tegar saat melepas kepergian sang ayah, Ashar Budiman. Di hadapan pelayat, ia bahkan masih melempar senyum dan berterima kasih.

Hanya saja saat disinggung soal momen terakhir dengan ayahnya, tangis Ben Kasyafani akhirnya pecah. Mantan suami Marshanda ini tak kuasa menahan haru.

Idul Fitri Kanwil Kemenkumham Bali

“Terakhir makan di kafe bawa oksigen, senyuman mengingat terakhir obrolan kita. Ya politik, ini, itu, senanglah,” kata Ben Kasyafani saat ditemui di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, Rabu (30/11).

Selain momen senda gurau, ada pula obrolan di mana Ben Kasyafani dan ayahnya saling bermaafan.

“Aku minta maaf, tapi kata bapak aku anak yang nurut jadi itu cukup buatnya,” ujar Ben Kasyafani

BACA JUGA  Jika Resmi Cerai, Ini Kriteria Calon Suami Inara Rusli

Sayangnya, momen ini tidak bertahan lama. Sebab kondisi ayah Ben Kasyafani makin menurun

Senin lalu saat dibawa ke rumah sakit, Ashar Budiman sudah tidak lagi bisa berkomunikasi. Kendati begitu, lelaki 69 tahun itu masih bisa merespons ucapan keluarga.

“Bapak udah nggak bisa komunikasi sama sekali. Tapi responsnya keluar air mata bahkan sampe akhir,” kata presenter 39 tahun ini mengenang.

Ben Kasyafani menerangkan, ayahnya sudah lama menalami gagal ginjal. Bahkan setahun belakangan ini sudah bolak-balik rumah sakit untuk menjalani perawatan.

“Sudah proses cuci darah juga sebanyak tiga kali,” kata Ben Kasyafani

“Terakhir mulai resistensi sama tensi akhirnya stroke, pendarahan di otak,” ujar mantan suami Marshanda ini.

BACA JUGA  Mario Lawalata dan Oscar Kompak Tak Hadiri Saat Pemakaman Ayahnya

Saat sang ayah dibawa ke rumah sakit, Ben Kasyafani tengah berada di luar kota untuk syuting. Namun setelah mengetahui kondisi ayahnya lemah, ia segera pulang.

“Sejak dibawa sudah tidak sadarkan diri. Pas sorenya itu, jantungnya sempat berhenti, tapi dipompa akhirnya bisa,” tutur Ben Kasyafani

Tapi Ben Kasyafani merasa tidak tega melihat sejumlah alat memompa jantung ayahnya. Setelah berdiskusi, keluarga ikhlas melepas kepergian lelaki 69 tahun ini.

“Kasian bapak, takut ada kenapa-kenapa. Akhirnya kami ikuti prosesnya, tapi bapak berpulang,” imbuh Ben Kasyafani

Barron Ichsan Perwakum

Tinggalkan Balasan