JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID –Kongres Advokat Indonesia (KAI) resmi memecat pengacara Firdaus Oiwobo usai aksi kontroversialnya naik ke meja sidang Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada (6/2/2025). Atas kejadian itu, Firdaus dianggap melanggar kode etik profesi advokat.
Menangapi hal tersebut, Firdaus tidak terima dengan keputusan pemecatannya dan menyebut bahwa proses peradilan di Indonesia sangat buruk. Ia merasa bahwa fokus publik justru lebih tertuju pada aksinya yang naik ke meja, bukan pada pokok perkara yang tengah ditangani.
“Ini membuktikan bahwa proses peradilan di negeri ini sangat bobrok sekali, dimana ketika kita mau mengorek permasalahan yang sangat melanggar kesusilaan tetapi kasus itu dialihkan ke remeh temeh tentang saya naik meja gak sengaja aja sampai digoreng sehingga saya diberhentikan dari KAI,” ujarnya dikutip Senin (10/2/2025).
Firdaus Oiwobo merasa bahwa kasus yang dia tangani, yang berhubungan dengan pencemaran nama baik yang dilaporkan oleh Hotman Paris, seharusnya mendapat perhatian lebih dari masyarakat dan media, bukan aksinya yang dianggap melanggar etika.
Meski dipecat dari KAI, Firdaus mengaku tidak kehabisan pilihan. Ia menyebutkan bahwa setelah keputusan pemecatan pada pukul 8 malam, ia sudah menerima tawaran untuk bergabung di beberapa organisasi advokat lain.
“Jam 8 malam saya diberhentikan dari Kongres Advokat Indonesia, jam 5 subuh saya sudah ditelepon oleh 3 organisasi Advokat,” katanya.
Pada akhirnya, Firdaus memutuskan untuk menerima tawaran bergabung dengan Peradi WPI dan mendapatkan jabatan baru sebagai Ketua DPD Banten.
“Banyak advokat yang mengajak saya bergabung, dan mereka bilang ‘ini posisi abang’ akhirnya Peradi, dan WPI menghubungi saya dan memberikan jabatan sebagai ketua DPD Banten, dan hari ini saya sudah resmi jadi anggota Peradi WPI,” ungkap Firdaus.
Pada kesempatan itu, Firdaus juga menanggapi pernyataan Hotman Paris, yang menyebut dirinya tidak lagi bisa terlibat dalam persidangan. Firdaus meminta Hotman Paris untuk belajar hukum lagi sebelum memberikan pernyataan.
“Tentang hoax-hoax yang disebarkan Hotman Paris bahwa saya tidak bisa disidang coba belajar hukum lagi ya, doktornya dari mana bicaranya ngaco, literasinya nggak jelas, suruh debat sama saya di TV soal pasal-pasal,” ujar Firdaus.(04)
