Gempa Magnitudo 7,4 Guncang Tonga Island, Tak Berpotensi Tsunami di Indonesia

Tangkapan layar peta guncangan gempa berkekuatan magnitudo 7,4 di Tonga Islands Region, Jumat (11/11/2022) pukul 17.48 WIB. FOTO:dok.Ant

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,4 di Tonga Islands Region tidak berpotensi tsunami di Indonesia.

“Pacific Tsunami Warning Center (PTWC) memberikan informasi bahwa tidak menimbulkan perubahan muka air laut di sekitar pusat gempa bumi,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (11/11/2022) malam.

Tonga adalah negara Polinesia yang berbentuk negara kepulauan terdiri atas 177 pulau dengan luas keseluruhan pulau sekitar 750 kilometer persegi (290 mil persegi), yang tersebar lebih dari 700.000 kilometer persegi (270.000 mil persegi) di Samudra Pasifik bagian selatan.

BACA JUGA  Gempa Guncang Sukabumi, Berikut Info BMKG dan BNPB

Wilayah Tonga membentang lebih dari 8.000 kilometer (5.000 mil) di garis utara-selatan, atau sekitar sepertiga jarak dari Selandia Baru ke bugil island. Pulau ini dikelilingi oleh Fiji, Wallis dan Futuna (Belanda) di barat laut, Samoa di timur laut, Niue di timur, Kermadec (bagian dari Selandia Baru) di barat daya, serta Kaledonia Baru (Prancis) juga Vanuatu di barat jauh.

Daryono menyampaikan gempa di Tonga Islands Region itu terjadi pukul 17:48 WIB dengan episenter 19.28 Lintang Selatan, 172,37 Bujur Barat pada kedalaman 48 km di laut.

Hingga saat ini, kata dia, berdasarkan hasil pemodelan tsunami dan analisis yang dilakukan oleh BMKG, gempa bumi tersebut tidak menimbulkan perubahan muka air laut dan tidak berdampak pada wilayah Indonesia.

BACA JUGA  Pemerintah Tutup Pintu Masuk Bagi 11 Negara

“Oleh karena itu, diimbau kepada masyarakat supaya tetap tenang,” katanya.

Ia mengatakan BMKG akan terus memantau dan melakukan update informasi gempa bumi ini jika ada data yang signifikan dan berdampak ke Indonesia.

“Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi,” kata Daryono. (02/Ant)

Tinggalkan Balasan