Jakarta, SudutPandang.id-Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membongkar instalasi bebatuan gabion di kawasan Bundaran HI Jakarta, Senin (23/12/ 2019) malam. Pasca pembongkaran tersebut, langsung menuai beragam tanggapan publik. Banyak yang mempertanyakan alasan pencopotan gabion tersebut.
Berikut keterangan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi DKI Jakarta, Suzi Marsitawati yang mengungkapkan alasan pembongkaran.
“Pembongkaran itu untuk memperlancar perayaan tahun baru. Salah satu titik panggung hiburan tahun baru, memang akan berada di Bundaran HI,” ujar Suzi di Balai Kota Jakarta, Kamis (26/12/2019).
Usai acara tahun baru, kata Suzi, pihaknya akan membangun kembali instalasi batu gabion tersebut. Ia pun menegaskan, pembongkaran ini hanya untuk sementara.
Suzi menerangkan, material instalasi tersebut dipindahkan di lahan milik Dinas Kehutanan dan sebagian kecil masih berada di bekas lahan instalasi batu gabion. Sementara tanaman-tanaman di sekitar instalasi disimpan di kebun bibit. “Enggak ada yang dibuang,” katanya.
“Instalasi batu gabion ini memiliki filosofi sendiri, ada tiga pilar yang menggambarkan tiga elemen, yakni tanah, air, dan udara. Jadi penyelarasan lingkungan di mana di bawahnya kita tanam-tanaman juga,” sambung Suzi.
Ia memaparkan, jenis tanaman yang ditanam di area instalasi itu adalah tanaman antipolutan seperti bougenvile, lolipop, dan sansevieria atau lidah mertua.
“Tanaman ini diharapkan bisa membantu mengurangi polusi yang kondisinya cukup buruk di Jakarta. Anggaran instalasi batu ini bernilai sekitar Rp 150 juta. Tanaman itu juga dipilih karena memiliki daya tahan tinggi terhadap kondisi cuaca Jakarta,” paparnya.(gus)
