Hemmen
Berita  

Jumlah Penumpang KRL Turun Imbas Penyebaran Omicron

Dok.Fotografer

JAKARTA,SUDUTPANDANG.ID

VP Corporate Secretary PT KAI (Persero) Commuter Anne Purba mengatakan pengguna KRL di seluruh stasiun hingga Senin (7/2) pukul 08.00 WIB tercatat sebanyak 116.705 orang. Angkanya turun 8 persen jika dibandingkan pekan lalu, yakni 126.725 orang.

“Angka ini berkurang 8 persen dibanding waktu yang sama pekan lalu, yaitu 126.725 orang,” kata dia seperti dikutip dari keterangan resmi, Senin (7/2).

Anne menyebut penurunan tersebut sejalan dengan himbauan pemerintah agar masyarakat kembali melakukan aktivitas dari rumah demi mencegah peningkatan kasus covid-19 varian omicron.
Meski demikian, sejumlah stasiun tetap dipadati pengguna, namun jumlahnya turun, antara lain Stasiun Bogor sebanyak 8.988 pengguna, atau turun 8 persen.

BACA JUGA  Aktivitas Vulkanik Meningkat, Status Gunung Ijen Naik Waspada

Kemudian Stasiun Bojonggede sebanyak 9.381 pengguna, turun 8 persen dan Stasiun Sudimara sebanyak 3.287 pengguna, turun 5 persen.

Anne menegaskan KAI Commuter tetap konsisten menerapkan protokol kesehatan (prokes) bagi penggunanya, seperti wajib menunjukkan sertifikat vaksin sebelum naik KRL, penggunaan masker ganda atau masker yang sesuai ketentuan, serta mengimbau pengguna untuk menjaga jarak baik di stasiun maupun di dalam KRL.

Petugas melarang pengguna masuk ke stasiun apabila kedapatan tidak menerapkan protokol kesehatan.

Adapun sejumlah larangan lainnya, seperti anak balita dilarang naik KRL kecuali untuk keperluan medis, pembatasan waktu bagi lansia untuk naik KRL hanya diperbolehkan pukul 10.00-14.00 WIB masih diberlakukan.

“Untuk itu KAI Commuter memohon kerja sama dari seluruh pengguna untuk bersama mengikuti aturan tersebut,” ujar Anne.

BACA JUGA  PVMBG: Kamis, Gunung Anak Krakatau Sudah 3 Kali Meletus

Ia menambahkan, KAI Commuter juga mengajak pengguna mengatur waktu perjalanannya dengan mengakses aplikasi KRL Access agar terhindar dari potensi kepadatan di stasiun maupun di dalam KRL.

Pelanggan diimbau untuk menggunakan Kartu Multi Trip (KMT) atau kartu uang elektronik bank untuk mengurangi penggunaan uang tunai dan mendukung pemerintah dalam penerapan cashless society.

Barron Ichsan Perwakum

Tinggalkan Balasan