Ketua Panitia Penyelenggara, Peter Wibisono: Kami bangga, karena marching band adalah dunia yang inklusif. Semua anak punya hak yang sama untuk berpartisipasi dan kami sepenuhnya mendukung itu.
KEDIRI, SUDUT PANDANG.ID – Gelaran Kediri Marching Competition (KMC) IX kembali sukses digelar dengan semarak di Gelanggang Olahraga (GOR) Jayabaya, Kota Kediri, Jawa Timur, pada Sabtu (10/5/2025).
Acara ini menjadi ajang bergengsi bagi para pelajar dari berbagai tingkatan, mulai dari Taman Kanak-Kanak (TK) hingga SMA se-Jawa Timur. Mereka menunjukkan kreativitas dan bakat mereka dalam bidang marching band modern.
Ketua Panitia Penyelenggara, Peter Wibisono, menjelaskan bahwa KMC bukan sekadar kompetisi, tetapi juga menjadi wadah pembinaan karakter bagi generasi muda.
“Awalnya ini merupakan inisiatif dari asosiasi pelatih marching band di Kediri yang ingin berkontribusi untuk perkembangan marching band di wilayah ini. Kini kami mengusung konsep yang lebih modern dan profesional,” ujarnya.
KMC IX diselenggarakan selama dua hari, 10–11 Mei 2025, dengan total 100 peserta, terdiri dari 50 tim sekolah dan 50 peserta individu dari berbagai daerah, seperti Surabaya, Tuban, Jombang, serta wilayah Karesidenan Kediri.
Ajang ini juga menghadirkan dewan juri bertaraf nasional dan internasional dari berbagai kota di Indonesia seperti Jakarta, Yogyakarta, Gresik, Surabaya, hingga Bontang (Kalimantan Timur). Kualitas penilaian pun dibuat sejalan dengan standar marching band modern.
Selain sebagai ajang kompetisi, Peter menegaskan bahwa kegiatan ini memiliki nilai edukatif tinggi.
“Melalui marching band, kita tanamkan kedisiplinan, kekompakan, dan pengembangan kreativitas pada generasi muda. Ini sangat penting bagi pembentukan karakter mereka,” katanya.
Salah satu momen mengharukan sekaligus membanggakan datang dari TK Dharma Wanita Bendo, Kecamatan Pagu, yang menurunkan seorang anak penyandang disabilitas untuk tampil rekan-rekannya.
“Kami bangga, karena marching band adalah dunia yang inklusif. Semua anak punya hak yang sama untuk berpartisipasi dan kami sepenuhnya mendukung itu,” tutur Peter.
Dengan suksesnya gelaran ini, diharapkan Kediri Marching Competition dapat terus memberikan kontribusi positif dalam pengembangan seni, kreativitas, dan karakter pelajar melalui marching band di dunia pendidikan.(CN/01)