Mendag Ajak Mathla’ul Anwar Perbanyak Diskursus Ekonomi Keumatan

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, saat memberikan kata sambutan pada acara Silaturahim Akbar Keluarga Besar Mathla'ul Anwar di Jakarta, Minggu, 29 Januari 2023. (Foto: (Istimewa)

“Jangan menyampaikan hal yang bisa membawa pembelahan di masyarakat, terlebih di tahun politik menjelang Pilpres 2024.”

JAKARTA, SUDUT PANDANG.ID – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengajak Keluarga Besar Ormas Mathla’ul Anwar untuk memperbanyak diskursus mengenai pengembangan ekonomi keumatan serta menghindari wacana atau pembicaraan tentang hal-hal yang tidak produktif.

Ajakan tersebut disampaikan Mendag saat memberikan kata sambutan dalam acara Silaturahim Akbar Keluarga Basar Mathla’ul Anwar di Gedung Nusantara IV MPR/DPR/DPD RI, Senayan Jakarta, Minggu (29/1/2023).

“Saya mengajak Keluarga Besar Mathla’ul Anwar untuk menjadi pionir dalam menghindari hoaks atau hal-hal yang tidak produktif, dan mari kita perbanyak diskursus tentang ekonomi keumatan dengan tujuan meningkatkan kehidupan ekonomi dan kesejahteraan umat,” ajak pria yang akrab disapa Zulhas ini.

Mendag juga mengingatkan Mathla’ul Anwar untuk tidak mempersoalkan hal-hal yang tidak bersifat substansial seperti masalah pemakaian celana cingkrang dan jilbab serta menghindari terminologi “cebong” dan “kampret”.

“Jangan menyampaikan hal yang bisa membawa pembelahan di masyarakat, terlebih di tahun politik menjelang Pilpres 2024,” kata Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengingatkan.

Silaturahim akbar itu dihadiri oleh sekitar seribu warga Mathla’ul Anwar yang berasal dari Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, dan beberapa provinsi lainnya.

Acara tersebut dimeriahkan dengan penampilan sejenak artis Desy Ratnasari dan Eko Patrio, keduanya legislator Fraksi PAN.

Sebelumnya, kata sambutan juga disampaikan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Mathla’ul Anwar (PBMA) KH Embay Mulya Syarief, Pj Gubernur Banten Dr. Al Muktabar, Wakil Ketua MPR RI Yandri Susanto, dan Menteri BUMN Erick Thohir.

Sementara itu Menteri BUMN Erick Thohir yang sudah dua kali berkunjung ke Mathlaul Anwar di Menes Kabupaten Pandeglang, Banten, menegaskan kembali dukungannya terhadap kiprah Ormas Islam tersebut dalam bidang pendidikan, dakwah, dan sosial.

Ia bahkan mengajak Direksi Krakatau Steel dan PLN untuk hadir pada acara tersebut. Erick juga meminta mereka untuk segera merealisasikan bantuannya bagi pembangunan Klinik Kesehatan Mathla’ul Anwar di Pandeglang dan pemberian beasiswa bagi para siswa Mathla’ul Anwar.

Menteri BUMN juga menekankan pentingnya pengembangan ekonomi keumatan serta mengingatkan pada data dan fakta bahwa Indonesia dalam beberapa hal, seperti dalam menghasilkan produk-produk halal masih tertinggal dibanding beberapa negara lainnya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua MPR RI Yandri Susanto mengucapkan terima kasih kepada Menteri BUMN Erick Thohir yang telah berkomitmen untuk membantu program-program yang dikembangkan Mathla’ul Anwar.

“Oleh karena itu mari kita doakan agar Pak Erick Thohir tambah hebat dan makin sukses, sehingga nantinya bisa berkontribusi yang lebih besar lagi bagi kemajuan umat, khususnya bagi kemajuan Mathla’ul Anwar,” katanya.

Politisi PAN dari Dapil Banten itu juga berjanji akan mengawal usulan bagi penganugerahan “Pahlawan Nasional” terhadap salah satu pendiri Mathla’ul Anwar, alm. KH Mas Abdurrahman.

Tidak Berpolitik Praktis 

Sebelumnya, Ketua Umum PBMA KH Embay Mulya Syarief mengingatkan bahwa Mathla’ul Anwar tidak berpolitik praktis serta tidak berafiliasi dengan partai politik manapun. Kendati demikian, memberikan kebebasan kepada warganya untuk memanfaatkan hak poltik yang dimilikinya.

KH Embay juga mengajak segenap Keluarga Besar Mathla’ul Anwar untuk bersama-sama dengan pemerintah menciptakan politik integritas serta menghindari politik identitas.

Terkait sikap Mathla’ul Anwar yang tidak terlibat dalam politik praktis, catatan sejarah menunjukkan bahwa sikap tegas itu sudah dinyatakan dalam Muktamar ke-8 Ormas tersebut pada 1952 di Ciampea Bogor, Jawa Barat.

Penegasan sikap nonpartisan Mathla’ul Anwar itu kembali disampaikan pada Muktamar ke-9 dan ke-10. Menyatakan bahwa Mathla’ul Anwar adalah organisasi independen serta tidak berafiliasi dengan organisasi atau partai politik apapun.(PR/01)

Tinggalkan Balasan