“Jaksa Agung mendukung Asta Cita Presiden Prabowo. Kejaksaan harus menegakkan hukum dengan berkeadilan, humanis, akuntabel dan modern.”
JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Pengamat hukum Masriadi Pasaribu menilai pesan yang disampaikan Jaksa Agung ST Burhanuddin kepada jajarannya dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kejaksaan RI 2025 telah memunculkan harapan dalam penegakan hukum yang berkeadilan.
Masriadi mengapresiasi kenerja kejaksaan di bawah komando Jaksa Agumg ST Burhanuddin yang selama empat tahun terakhir terbilang kinclong.
Sejumlah kasus korupsi kakap diungkap. Terbaru kasus korupsi tata niaga Timah yang rugikan negara Rp300 triliun. Bahkan kejaksaan berani menyasar kasus siap di lembaga peradilan.
“Menyimak pernyataan Jaksa Agung dalam Rakernas terlihat ia benar-benar tulus memberikan keadilan kepada masyarakat. Seperti sinar terang di tengah redupnya kerja KPK dalam memberantas korupsi,” kata Masriadi kepada media, Rabu (15/1/2025).
Masriadi menilai pesan Jaksa Agung sangat tepat untuk memotivasi jajarannya agar bekerja dengan profesioanl dan sesuai hati nurani. Mengutamakan penegakan hukum berkeadilan dan humanis.
“Jelas yang disampaikan Jaksa Agung mendukung Asta Cita Presiden Prabowo. Kejaksaan harus menegakkan hukum dengan berkeadilan, humanis, akuntabel dan modern,” katanya.
Jaksa Agung ST Burhanuddin resmi membuka Rakernas Kejaksaan 2025 di Hotel Sultan, Jakarta, pada Selasa (14/1/2025). Rakernas tahun ini mengusung tema Asta Cita sebagai Penguatan Transformasi Kejaksaan yang Berkeadilan, Humanis, Akuntabel Dan Modern.
Sebuah cuplikan video pernyataan Jaksa Agung diputar sebelum pembukaan Rakernas 2025 ini. Dalam pernyataanya, Jaksa Agung mengajak insan Adhyaksa untuk terus memperkuat tekad sebagai penjaga keadilan.
“Hari ini kita berkumpul bukan hanya menjalankan tugas tapi untuk memperkuat tekad sebagai penjaga keadilan. Ini bukan hanya pekerjaan tapi ini adalah panggilan jiwa. Kita tidak hanya menegakkan aturan. Kita menciptakan harapan,” kata Jaksa Agung.
Burhanuddin mengatakan, tugas jaksa bukan hanya menyelesaikan perkara tetapi memulai pintu masa depan.
“Di luar sana dunia terus berubah. Perjalananpun tidak akan mudah. Tetapi ingat badai tidak menguji kekuatan laut. Badai menguji kekuatan kapal. Dan kapal yang kokoh tidak takut pada badai,” tuturnya.
Ia pun mengajak para jaksa bekerja setulus hati dalam menegakkan hukum sehingga tercipta dunia yang lebih adil dan manusiawi.
“Jangan hanya bekerja untuk dunia yang anda tinggali sekarang. Tapi bekerjalan untuk dunia yang ingin Anda wariskan. Dunia yang lebih adil, jujur, lebih manusiawi. Terimalah kehormatan ini. Jadilah terang yang menyinari jalan keadilan,” ujarnya.
Lima Misi Utama
Dalam arahannya di Rakernas, Jaksa Agung menyebut ada lima misi utama. Di antaranya memantapkan penegakan supremasi hukum nasional yang berkeadilan dan berkepastian hukum, serta memperkuat implementasi keadilan restoratif berlandaskan hak asasi manusia.
“Memperkuat kesadaran dan ketaatan masyarakat terhadap hukum demi terbangunnya budaya tertib hukum yang kokoh,” ujar Burhanuddin.
Kemudian, Kejagung akan menyelenggarakan penanganan perkara dan pelayanan publik yang prima berbasis teknologi informasi. Selanjutnya, memperkuat tata kelola kejaksaan dalam penegakan hukum dan pelayanan publik.
Terakhir, Kejagung akan membentuk aparatur kejaksaan yang menjadi panutan penegak hukum yang profesional dan berintegritas.(01)