Peresmian Ditunda Status Solo PPKM Level 3 Nataru

Dok.Fotografer

SOLO, SUDUTPANDANG.ID –  Hari ini rencananya bakal diserahterimakan oleh Kementerian PUPR ke Pemerintah Kota Solo. Wali Kota Solo pun segera menyiapkan peresmian pasar induk terbesar di Solo Raya itu.

Pembangunan Pasar Legi yang terbakar akhir Oktober 2018 lalu kini telah rampung.

Kemenkumham Bali

“Ini biar berproses dulu. Kemarin sudah saya instruksikan ke kepala Disdag juga. Moga-moga lancar,” ujar Gibran, Selasa (30/11/2021).

Gibran mengatakan, bentuk fisik Pasar Legi saat ini sudah kelihatan luas dan bagus. Terkait pembagian kunci ke pedagang, Gibran mengaku dilakukan sambil jalan. Menurutnya semua pedagang sudah kompak. Termasuk perpindahan para pedagang dari pasar darurat, akan dilakukan secara bertahap.

“Mungkin peresmiannya Januari atau pertengahan. Tapi ini biar jalan dulu,” kata Gibran.

BACA JUGA  Ira Riswana Tak Diperlakukan Khusus Terkait Kasus Anaknya

Gibran beralasan bulan Desember ini status Kota Solo dan kota lainnya masih level 3 PPKM, seiring libur Natal dan Tahun Baru 2022. Sehingga peresmian belum bisa dilakukan dalam waktu dekat.

“Persiapannya nanti kita sosialisasi dulu. Di tempat baru nanti seperti apa, sampahnya nanti gimana,” ujar dia.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta, Heru Sunardi ada tahapan yang harus dilakukan pasca serah terima. Diantaranya, penerbitan SHP baru untuk ribuan kios dan loas pedagang. Dilanjutkan dengan pembagian kunci kios dan los kepada para pedagang.

Dia menjelaskan, ada 2.110 los dan 316 kios di bangunan pasar yang baru. Usai pembagian kunci, pihaknya akan berkoordinasi dengan pedagang, terkait kesiapan perpindahan.

BACA JUGA  MA Berduka, Kepala Biro Hukum dan Humas Abdullah Meninggal Dunia

Proses masuknya pedagang ke bangunan baru tidak akan dilakukan bersamaan melainkan disesuailan dengan zonasi atau per blok masing-masing.

Pihaknya akan memberikan kesempatan sesuai blok masing-masing agar tidak ada kerumunan saat pindahan.

“Ini untuk menghindari kerumunan saat pindahan dari pasar darurat ke pasar yang baru. Yang pasti masuknya itu tidak mungkin bersamaan,” kata Gibran.(red)

 

 

Tinggalkan Balasan