Pontianak, SudutPandang.id – Sekretaris Daerah (Sekda) Kalbar A.L Leysandri, memimpin apel kesiapsiagaan menghadapi musim hujan dan Siaga La Nina di Provinsi Kalbar di Halaman Kantor Gubernur Kalbar, Jumat (13/11/2020).
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), memprediksi bahwa sebagian besar wilayah Indonesia termasuk Provinsi Kalbar akan terdampak La Nina yang mana diprakiraan curah hujan bulan November 2020 hingga Januari 2021 dominan pada kategori tinggi.
“Dampak dari adanya fenomena iklim La Nina akan menyebabkan terjadinya peningkatan curah hujan yang dapat berakibat terjadinya bencana hidrometeorologi (Banjir, Puting Beliung dan Tanah Longsor),” kata A.L Leysandri.
Dikatakannya, hal tersebut bisa membawa dampak negatif berupa kerusakan tempat tinggal dan bangunan, penurunan ekonomi serta penularan wabah penyakit.
Ia menerangkan, UU Nomor 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana merupakan perangkat hukum pertama yang merubah paradigma penanggulangan bencana dari responsif yang menitikberatkan penanganan saat telah terjadi bencana menjadi preventif. Menitikberatkan penanganan pada saat sebelum terjadi bencana (pra bencana) yang terjadi dari pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan.
“Tentunya ini harus menjadi perhatian kita bersama, mengingat akibat dari dampak negatif tersebut perlu kita melakukan kesiapsiagaan seluruh komponen dalam menghadapi ancaman bencana harus ditingkatkan,” ingatnya.
Menurut Sekda Kalbar, apel kesiapsiagaan ini merupakan bentuk kesiapsiagaan dalam menghadapi dampak dari La Nina. Selain itu, apel ini dilaksanakan untuk menginformasikan kepada masyarakat bahwa seluruh aparatur negara baik komponen Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan TNI Polri siap memberikan rasa aman kepada masyarakat dan hadir di tengah-tengah masyarakat.
Mantan Sekda Sanggau juga menyampaikan, bahwa bencana yang sering terjadi saat musim penghujan yaitu banjir dan tanah longsor. Kedua jenis bencana tersebut memiliki kaitan pada kelestarian hutan. Artinya hutan merupakan sumber kesejahteraan bagi masyarakat yang disekitarnya.
“Satu hal yang harus menjadi perhatian kita bersama bahwa untuk menghadapi ancaman bencana alam, selain kesiapsiagaan yang baik, kita harus juga mempertahankan dan menjaga hutan-hutan yang masih ada di Bumi Kalbar, sebab semakin rusak hutan semakin mudah bencana alam datang,” ujarnya.(L4Y)