Gandeng LPK, IDS Rumah Pendidikan Indonesia Siapkan Alumni SMK Bekerja di Turki

SMK
Konsultan senior pendidikan nasional, Ir Hj Itasia Dina Sulvianti, M.Si (tiga dari kiri), yang juga pendiri CV IDS Rumah Pendidikan Indonesia, Rabu (17/10/2024) saat membahas kerja sama dengan LPKP Surya Kencana Wisata, yang bergerak di industri pariwisata, perhotelan dan pelayaran untuk pengiriman tenaga kerja profesional ke Turki, di SMK Wikrama, Bogor, Jawa Barat. FOTO: HO-IDS

BOGOR-JABAR, SUDUTPANDANG.ID – Lembaga konsultan pendidikan CV IDS Rumah Pendidikan Indonesia menggandeng Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) untuk menyiapkan lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) untuk bekerja di Turki guna mengisi kebutuhan sumber daya manusia (SDM) tenaga profesional.

“Kami menggandeng LPK, yang tidak sembarangan, sudah teruji kualifikasinya, bertanggung jawab, dan yang lebih penting lagi betul-betul berpihak pada mereka yang membutuh pertolongan, serta tidak sekadar bisnis saja,” kata konsultan senior pendidikan nasional, Ir Hj Itasia Dina Sulvianti, M.Si, yang juga pendiri V IDS Rumah Pendidikan Indonesia di Bogor, Jawa Barat, Rabu (23/10/2024).

Kemenkumham Bali

“Uji coba pertama kami akan memulainya dengan alumni SMK Wikrama Bogor dulu, dan ke depan akan dikembangkan ke SMK-SMK mitra lainnya,” kata dosen Departemen Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (F-MIPA) Institut Pertanian Bogor (IPB) University itu.

Ia menjelaskan pihaknya telah resmi bekerja sama dengan LPKP Surya Kencana Wisata, yang merupakan LPK yang bergerak di industri pariwisata, perhotelan dan pelayaran.

Menurut dia program tersebut digagas untuk memaksimalkan kesempatan lulusan SMK Wikrama di dunia kerja, karena tidak ada artinya mendidik anak-anak tapi kesempatan lapangan kerja sedikit.

“Jadi dalam rangka itulah kami menggagas inovasi dengan kerja sama ini,” katanya.

Karena untuk program itu harus setara Diploma (D)-1, maka pihaknya menggandeng LPK dimaksud, yang sudah memiliki kualifikasi D1.

BACA JUGA  Ryuji Utomo Tambah Kekuatan Lini Belakang Bali United

Kerja sama yang dibuat itu, kata dia, lebih jauh lagi untuk mendapatkan penghasilan di luar negeri, termasuk penuruan biaya untuk bisa bekerja.

“Banyak yang ingin bekerja ke luar negeri tapi biayanya besar, padahal mereka banyak yang membutuhkan dan tidak bisa berangkat, yang mayoritasnya perlu dibantu karena tidak punya uang,” katanya.

Untuk itulah dilakukan inovasi bagaimam dengan biaya tidak terlalu tinggi, tapi mutu SDM yang akan bekerja kualitasnya bagus.

Hal itu, katanya, agar merek tidak jadi bulan-bulanan di negeri orang, diejek, atau menjadi tenaga kelas bawah.

“Kami mengisi posisi tenaga profesional,” katanya menegaskan.

Ke depan, pihaknya tidak hanya menyiapkan untuk alumni SMK Wikrama, namun akan menggandeng kepala sekolah SMK mitra yang mau memperhatikan alumninya supaya berdaya guna.

Dalam kaitan itu, pihaknya memiliki inovasi sendiri, yang terdiri atas dua inovasi.

Pertama, saat proses pembekalan mereka di sekolah untuk mempersiapkan bekeja di luar negeri, khususnya dalam hal budaya kerja, di mana hal itu dilakukan bekerja sama dengan tiga pihak, yakni CV IDS Rumah Pendidikan Indonesia, LPK dan SMK-SMK.

Kedua, guna memulainya, sekaligus untuk membuktikannya, uji coba pertama diawali dengan alumni SMK Wikrama dulu.

Sehubungan dengan itu, pihaknya akan melakukan “retooling” dan “upskilling” lagi untuk para alumni yang belum bekerja, yang sudah bekerja tapi mengalami pemutusah hubungan kerja (PHK), yang sudah bekerja namun belum memenuhi standar.

BACA JUGA  Dharmayukti Karini Jaktim Serahkan Bantuan Sembako ke Panti Asuhan

Untuk alumni SMK Wikrama semua angkatan, pihaknya punya database di setiap rayon. Setelah terdaftar akan dilakukan pelatihan.

“Kami akan melakukan inovasi ini, supaya biaya untuk pelatihan bisa murah. Inilah yang kami kerjasamkan. Untuk SMK Wikrama ada khusus/sesial, kami punya trik, dan bagi SMK lain tetap dibantu sebisa mungkin,” katanya.

Bermitra se-Indonesia

Melalui program ini, pihaknya juga akan bekerja sama dengan SMK di seluruh Indonesia yang sudah bermitra dengan IDS Rumah Pendidikan Indonesia.

SMK Wikrama sendiri adalah sekolah binaan IDS Rumah Pendidikan Indonesia.

IDS Rumah Pendidikan Indonesia merupakan konsultan pendidikan yang telah berhasil mengantarkan SMK Wikrama Bogor sebagai Sekolah Penyelenggara E-Learning Terbaik Tingkat Nasional (Kemendikbud, 2008), Sekolah Adiwiyata Mandiri (2012), Sekolah Model UNESCO bidang Lingkungan Hidup (2016), Sekolah Unggul dan Berprestasi (Kemendikbud, 2019), SMK Wikrama Bogor ditetapkan sebagai percontohan SMK-PK Cyberwarriors (Kemendikbudristek 2022) dan prestasi lainnya baik di tingkat nasional maupun internasional.

Disamaikan bahwa tujuan utama program ini adalah menyasar peluang bekerja di , Eropa dan Jepang. Namun, tidak menepis kemungkinan diperluas ke negara selain itu.

Kami juga memberi kesemapatan bagi mereka yang sudah bekerja di luar negeri itu, saat mereka dirasa bekalnya cukup, baik finasial dan lainnya, kami usahakan lagi mereka bisa kuliah lagi di negara tersebut dan diusahakan dengan beasiwa,” katanya.

BACA JUGA  WNA Turki Pembobol ATM Eks Napi Rutan Bangli Dideportasi

Diakuinya bahwa memang ada syarat untuk bisa berbasa Turki, namun tetap yang utama adalah kemampuan bahasa Inggris.

Untuk tahap awal kenapa yang diprioritaskan alumni SMK Wikrama, karena pada tahun 2024 ini skor Test of English for International Communication (TOEIC)-nya tertinggi di Indonesia sehingga peluang kerja samanya untuk bisa diterima di negara itu besar.

Ia menjelaskan bahwa dai skor tertinggi TOEIF 990, yang diperoleh lulusan SMK Wikrama Bogor mencapai 985.

“Dan itu tidak hanya 1 anak, yang di bawahnya banyak, seperti di SMK Wikrama Garut mencapai skor 965. Kami punya metode yang diterapkan IDS Rumah Pendidikan Indonesia untuk kemampuan bahasa itu,” katanya.

Diharapkan, program tersebut nantinya bias mendatangkan devisa bagi negara dengan para alumni SMK bekerja di luar negeri untuk tenaga profesional yang ada, kata Itasia Dina Sulvianti. (Red/02)