Saat Harta dan Jabatan Tak Lagi Berguna untuk Pasien Corona

Tenaga Kesehatan yang kelelahan menangani pasien Covid-19/Foto:dok.Twitter@__Sridiana_3va

“Orang yang memiliki harta banyak tidak bisa menyewa tempat paling mahal di rumah sakit. Sebab, fasilitas kesehatan itu sudah dipenuhi pasien.”

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud  MD mengungkapkan, saat ini semua orang yang membutuhkan perawatan dari rumah sakit harus mengantre. Tak pandang jabatan, kekayaan dan kedudukan.

Kemenkumham Bali

Menurutnya, lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia membuat banyak rumah sakit penuh di sejumlah wilayah. Oleh karena itu, semua orang yang ingin mendapat perawatan harus mengantre.

“Sekarang saudara, harta, jabatan, dan sebagainya enggak ada gunanya, karena sekarang sudah pada antri di rumah sakit , enggak dapat tempat,” ujar Mahfud dalam silaturahmi dengan tokoh agama se-Jawa Barat yang digelar secara virtual, Minggu (25/7/2021).

BACA JUGA  Peduli Ojol dan Juru Parkir, Media Sudut Pandang Bagikan Paket Sembako

“Orang yang memiliki harta banyak tidak bisa menyewa tempat paling mahal di rumah sakit. Sebab, fasilitas kesehatan itu sudah dipenuhi pasien,” sambungnya.

Mereka juga, kata Mahfud, tidak bisa berobat di luar negeri karena negara-negara lain sudah menutup akses masuk demi mencegah penularan virus corona.

BACA JUGA  Pemkot Depok Butuhkan Relawan Pemulasaraan Jenazah Pasien Covid-19, Segini Honornya

“Dulu orang punya uang bisa mau ke Jerman, Singapura. Mereka tinggal pilih. Sekarang enggak bisa, di sana ditutup, di sini penuh,” katanya.

Mahfud lantas membandingkan keadaan bulan Juli 2021 dengan Juli tahun 2020 lalu yang begitu kontras. Saat itu, menurutnya, pemerintah kesulitan melakukan penelusuran orang yang terinfeksi Covid-19 karena banyak masyarakat menghindar.

“Berbeda halnya dengan kondisi sekarang, masyarakat mengantre di rumah sakit. Tidak sedikit yang membutuhkan perawatan karena mengalami gejala,” ungkapnya.

BACA JUGA  PSSI Penuhi Panggilan TGIPF Terkait Tragedi Kanjuruhan

Ia menyebut perbedaan kondisi saat ini juga terlihat dari animo masyarakat ingin divaksin. Padahal sebelumnya tak sedikit kalangan yang tidak mau menerima vaksin. Bahkan banyak pula yang tak percaya Covid-19 itu ada.

“Dulu orang nggak percaya, sekarang sesudah pemerintah, sesudah (varian) Delta merebak orang rebutan vaksin, di mana-mana orang antri minta vaksin,” tutur pria kelahiran Sampang Madura ini.(fir)

Tinggalkan Balasan