Hemmen

Pamitan Usai Mundur, Mahfud MD: Bekerjalah Jujur dan Jangan Culas

Menko Polhukam Mahfud MD (kanan) menyampaikan sambutan pada hari terakhir kerja sebagai Menko Polhukam di halaman Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (2/2/2023). FOTO: dok.Ant

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Pada hari kerja terakhir sebagai usai menyatakan mundur dan usai disetujui Presiden Jokowi, saat berpamitan, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengingatkan jajaran pegawainya untuk tetap bekerja jujur dan jangan culas.

“Yang terpenting teruslah bekerja dengan penuh kejujuran. Tidak boleh culas, tidak boleh culas. Saudara, setiap keculasan itu pasti akan menimbulkan akibat buruk bagi siapa pun. Hanya nunggu waktu,” katanya di Jakarta, Jumat (2/2/2024).

Idul Fitri Kanwil Kemenkumham Bali

Saat memimpin apel pagi yang juga sekaligus menjadi momen dirinya berpamitan dengan pegawai Kemenko Polhukam di pelataran Kantor Kemenko Polhukam, Mahfud mengatakan bahwa tidak ada orang yang bernasib baik manakala berbuat culas.

Ia melanjutkan,”Tidak ada sejarahnya orang hebat yang culas di dunia ini selamat dari, ya tarulah kalau yang percaya Tuhan, dari tindakan, hukuman Tuhan. Akan tetapi, kalau yang tidak percaya, yang agnostik, itu tidak ada yang selamat dari bimbingan alam semesta,” katanya.

BACA JUGA  Prabowo: Indonesia Bangsa Terhormat, Bukan Bangsa Kacung

Mahfud lantas berpesan kepada jajarannya setiap keculasan hanya akan berujung pada penderitaan.

“Hati-hati setiap keculasan itu hanya menambah tumpukan-tumpukan penderitaan yang akan terjadi nanti pada saatnya. Coba, lihat saja, saudara-saudara yang masih muda-muda ini enggak tahu dulu Pak Harto (Presiden Soeharto) itu hebatnya sudah, sudah kaya setengah Tuhan,” katanya.

Pak Harto yang disebut Mahfud merujuk Jenderal Besar H.M. Soeharto, presiden ke-2 RI yang menjabat selama 32 tahun.

Ia menceritakan selama menjabat Soeharto begitu berkuasa. Akan tetapi, saat beliau jatuh, banyak orang dekatnya yang kemudian menjauh.

“Begitu pun saat Pak Harto jatuh, semua orang dekatnya pada lari sesudah beliau jatuh. Itulah hukum alam di mana-mana,” katanya.

Kekuasaan pasti berganti

BACA JUGA  Orasi Ilmiah Mahfud MD di Universitas Negeri Padang, Sorot 84 Persen Koruptor Lulusan Perguruan Tinggi

Ia berpesan kepada jajaran pegawai Kemenko Polhukam untuk tidak terbawa arus kekuasaan karena pada masanya kekuasaan itu akan berganti.

“Kekuasaan itu bergilir, pasti ada saatnya akan terjadi pergantian,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Mahfud berterima kasih kepada jajaran pegawai Kemenko Polhukam, termasuk para deputi dan pejabat kementerian yang membantu dia bekerja selama menjabat sebagai menteri.

“Saudara sekalian, terima kasih. Sekali lagi, terima kasih,” kata Menko Polhukam RI pada hari terakhir dia bekerja kepada jajaran pegawainya.

Mahfud memulai hari terakhirnya bekerja dengan berolahraga bersama pegawai Kemenko Polhukam di lapangan Monumen Nasional.

Ia tiba sekitar pukul 07.00 WIB dan mereka berolahraga sekitar 30 menit.

Mahfud lantas memimpin apel pagi di lapangan Kantor Kemenko Polhukam dan memberi arahan-arahan serta mengucapkan terima kasih kepada jajaran pegawainya.

Ia kemudian melanjutkan masuk ke ruangan kerjanya dan membereskan barang-barangnya dan berbincang-bincang dengan jajaran pejabat Kemenko Polhukam.

BACA JUGA  PMJ Kerahkan 4.400 Personel, Aksi Unjuk Rasa di Senayan dan Patung Kuda Aman Terkendali

Beberapa jam kemudian, Mahfud meninggalkan Kantor Kemenko Polhukam menggunakan kendaraan pribadinya.

Sebelumnya, Mahfud pada Kamis (1/2) sore menyerahkan surat pengunduran dirinya sebagai Menko Polhukam kepada Presiden RI Joko Widodo.

Alasan dia mundur, salah satunya karena Mahfud saat ini maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Ganjar Pranowo pada Pemilu 2024. (02/Ant)

 

Barron Ichsan Perwakum