TASIKMALAYA, SUDUTPANDANG.ID – Pemerintah Kota Tasikmalaya mewajibkan seluruh orangtua melakukan pendampingan terhadap anaknya yang akan divaksinasi. Kewajiban itu dilakukan usai seorang siswa sekolah dasar meninggal usai divaksinasi pada Senin (17/1/2022) lalu.
Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan menjelaskan bahwa dengan pendampingan orangtua terhadap anak yang divaksinasi, maka bisa dijelaskan riwayat penyakitnya terhadap dokter saat dilakukan proses skrining.
“Setiap orangtua siswa sekarang diwajibkan mendampingi anaknya saat hendak menerima vaksin. Itu untuk menjelaskan riwayat penyakit yang dideritanya kepada dokter saat skrining awal. Kasus ini jangan terulang lagi,” jelas Ivan, Senin (24/1/2022).
Bila anak tidak didampingi saat divaksinasi, menurut Ivan, dikhawatirkan ada jawaban jujur saat dokter melakukan pemeriksaan awal. Hal tersebut menjadi hal yang membahayakan, meski secara umum vaksin Covid-19 aman, tetapi ada risiko manakala ada penyakit bawaan.
“Saat screening saya harap jujur. Kalau tak disampaikan ke dokter kan tidak tahu. Anak-anak saat screening didampingi orang tuanya. Soalnya kan saat pemeriksaan anak-anak bisa saja tak jujur. Saat vaksin orang tua harus hadir saat screening,” ungkapnya.
Pemerintah Kota Tasikmalaya, dipastikan Ivan akan mengambil langkah strategis. Langkah tersebut menurutnya menjadi keharusan sebagai salah satu upaya pencegahan agar kejadian serupa tidak kembali terjadi.
Sebelumnya, seorang siswa Sekolah Dasar (SD) di Kota Tasikmalaya, Senin malam diketahui meninggal dunia di RSUD dr Soekardjo. Siswa yang diketahui berusia 10 tahun itu, sebelum meninggal diketahui menjalani vaksinasi Covid-19 pada Sabtu (16/1/2022).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, siswa tersebut sebelumnya sempat mengalami kejang-kejang dan mengalami penurunan kesadaran hingga akhirnya kritis pada Minggu (17/1/2022). Siswa tersebut pun langsung dibawa ke RSUD dr Soekardjo untuk mendapatkan penanganan dan kemudian dinyatakan meninggal dunia pada Senin.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangkat membenarkan bahwa ada seorang siswa SD yang meninggal dunia usai divaksinasi. Meski begitu, ia belum bisa memastikan bahwa penyebab meninggalnya siswa tersebut adalah akibat mendapatkan vaksinasi.
Usai menerima kabar meninggalnya siswa itu, Uus mengaku bahwa pihaknya langsung melakukan pengecekan, khususnya analisa dokter terkait penyebab kematiannya.
“Jadi pada awalnya korban itu diduga mengalami kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) murni. Sebelum dirawat kondisinya itu mengalami kejang dan penurunan kesadaran. Saya juga sudah bicara panjang lebar dengan dokter bagian perawatan intensif. Ketua (Komda) KIPI (Kota Tasik) dan (dokter) spesialis anak menyampaikan kepada saya, setelah dilakukan pemeriksaan diketahui ada penyakit lain yang mendasarinya,” kata Uus, Selasa (18/1/2022).(red)