SUDUTPANDANG.ID – Sabtu (23/3) Pasukan China menyerang kapal pasokan Filipina, dalam perjalanan mengirimkan pasukan dan perbekalan di Laut China Selatan
Penasihat keamanan nasional Filipina, Minggu (24/3), mengatakan tiga prajuritnya cedera akibat serangan meriam air yang dilakukan Penjaga Pantai China.
Kapal pasokan Filipina diserang, ketika sedang dalam perjalanan untuk mengirimkan pasukan dan perbekalan ke kapal angkatan laut Filipina yang berada di Second Thomas Shoal, Laut China Selatan.
Pemerintah Filipina mengatakan kapal Unaizah May 4 rusak berat akibat konfrontasi tersebut.
China mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan, mengabaikan klaim negara-negara lain, termasuk Filipina, dan keputusan internasional bahwa pernyataan China tidak memiliki dasar hukum.
Penasihat Keamanan Nasional Eduardo Ano mengatakan tiga personel angkatan laut yang berada di kapal tersebut terluka dalam insiden itu.
Mereka tidak menjelaskan secara detil mengenai cedera itu, meskipun pihak militer mengatakan para personel tersebut dirawat di kapal pengawal penjaga pantai.
Empat awak kapal terluka akibat pecahan kaca dalam serangan meriam air Penjaga Pantai China sebelumnya terhadap kapal yang sama pada 5 Maret.
“Ini hanyalah operasi rotasi dan pasokan atau penyediaan biasa, tetapi lihatlah bagaimana reaksi China,” kata Ano kepada wartawan, menurut transkrip wawancara yang dibagikan kepada AFP.
Amerika Serikat (AS), yang memiliki perjanjian pertahanan dengan Manila, mengecam serangan tersebut.
“Tindakan (China) mengganggu stabilitas kawasan dan mengabaikan hukum internasional,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller dalam sebuah pernyataan, menegaskan kembali komitmen perjanjian pertahanan bersama Washington terhadap Manila. (voa/06)