JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Dunia sepak bola putri Indonesia mendapat angin segar dengan hadirnya HYDROPLUS Soccer League 2025, sebuah kompetisi usia muda hasil kolaborasi Bakti Olahraga Djarum Foundation dan HYDROPLUS. Liga ini secara resmi diluncurkan sebagai wadah pembinaan talenta muda putri di Tanah Air.
Turnamen bergengsi ini menyasar dua kategori usia, U-15 dan U-18, yang digelar bergelombang di empat kota besar: Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Kudus. Kompetisi dimulai awal Oktober 2025 hingga pertengahan 2026, dengan diikuti lebih dari 90 tim dari sekolah sepak bola (SSB), akademi, hingga klub lokal.
Group Brand Head HYDROPLUS, Yose Moriza, menegaskan bahwa liga ini hadir untuk menjawab kebutuhan kompetisi berformat liga bagi pesepak bola putri di Indonesia.
“Kami berharap HYDROPLUS Soccer League 2025 menjadi motor penggerak lahirnya pemain putri tangguh yang mampu membawa nama Indonesia ke level dunia,” ujarnya.
Yose juga menambahkan bahwa semangat penyelenggaraan liga ini selaras dengan visi HYDROPLUS sebagai minuman isotonik yang mendorong generasi muda untuk aktif, sehat, dan berprestasi.
Program Director, Teddy Tjahjono, menjelaskan bahwa liga ini melengkapi piramida pembinaan yang telah dilakukan sebelumnya melalui MilkLife Soccer Challenge (U-8 hingga U-12) dan HYDROPLUS Piala Pertiwi (U-14 dan U-16).
“Liga U-15 dan U-18 menjadi jenjang penting agar pemain muda memiliki jalur jelas menuju level profesional,” tegas Teddy.
Dengan format home-away dua pekan sekali, para pemain mendapat kesempatan rutin untuk mengasah teknik, mental bertanding, sekaligus strategi permainan.
- U-15: dimainkan dengan 9 lawan 9, durasi 2×25 menit.
- U-18: dimainkan dengan 11 lawan 11, durasi 2×35 menit.
Kompetisi akan berlangsung sebagai berikut:
- Jakarta: 4 Okt 2025 – 31 Mei 2026 (16 tim U-15, 10 tim U-18).
- Bandung: 11 Okt 2025 – 7 Jun 2026 (16 tim U-15, 8 tim U-18).
- Surabaya: 8 tim U-15, 8 tim U-18.
- Kudus: 3 Jan – 23 Mei 2026 (16 tim U-15, 8 tim U-18).
Para juara dan runner-up dari tiap kota akan tampil di HYDROPLUS Soccer League All-Stars 2026 yang digelar di Kudus, Juli 2026.
Salah satu pemain muda, Albianca Raula, menyambut antusias kehadiran liga ini.
“Sepak bola putri kini punya panggung sendiri. Saya akan berlatih keras agar bisa tampil maksimal dan menembus timnas,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Teknik Raga Negeri Football Academy, Yopi Riwoe, menilai liga ini sangat penting bagi perkembangan ekosistem sepak bola putri.
“Kompetisi ini bukan hanya untuk pemain, tetapi juga wadah belajar bagi pelatih dan wasit,” katanya.
Dengan hadirnya kompetisi berformat liga, sepak bola putri Indonesia diyakini akan semakin solid. Liga ini tidak hanya membuka jalan bagi lahirnya bintang-bintang baru, tetapi juga memperkuat fondasi pembinaan usia muda demi prestasi di kancah internasional.(PR/04)
