Hukum  

Polisi Dalami ke Keluarga Kenapa Wiyanto Bisa Mengemudi Dini Hari

Dok.Fotografer

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Penyidik Polres Metro Jakarta Timur bakal mendalami pada keluarga terkait alasan almarhum Wiyanto Halim lansia korban pengeroyokan keluar di malam hari. Pengeroyokan terjadi Jalan Pulokambing, Cakung, Jakarta Timur setelah korban diteriaki maling.

Insiden pengeroyokan terjadi sekitar pukul 02.00 Wib dini hari. Wiyanto yang sudah lansia mengendarai mobil Toyota Rush dikeroyok massa sampai tewas di tempat.

“Jadi terkait dengan pertanyaan kenapa jam 02.00 dini hari seorang lansia mengendarai mobil sendiri. Ini tentunya kita akan mendalami itu terhadap keluarga korban,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan saat jumpa pers, Selasa (25/1/2022).

Hari ini, keluarga Wiyanto akan diperiksa. Berbagai keterangan terus dikumpulkan.

“Kemarin memang situasinya keluarga korban masih dalam situasi berduka. Hari ini rencananya akan datang ke Polres Metro Jakarta Timur untuk memberikan keterangan terkait apa yang ditanyakan tadi,” tuturnya.

BACA JUGA  Pelantikan Panitera Muda PN Jakpus Dilakukan Terbuka

Penyidik juga akan bertanya apakah ada penyakit diderita Wiyanto. Sehingga Wiyanto tak menghiraukan teriakan massa.

“Kemudian faktor kesehatan terkait dengan pendengaran apakah ada gangguan dan sebagainya. Ini nanti akan kita tanyakan ke pihak keluarga tentunya,” ucapnya.

Sebelumnya, keluarga almarhum Wiyanto Halim mengakui jika korban meninggalkan rumah tanpa izin, Sebelum insiden pengeroyokan di kawasan, Pulokambing, Pulogadung, Jakarta Timur terjadi pada (23/1/2022) dini hari kemarin.

“Nggak (izin keluar rumah), karena biasanya papa cuma pergi sebentar ke satu tempat pulang, atau nggak, biasanya pergi beli apa pulang. Nggak sampai yang begini malam,” kata Bryana anak Almarhum Wiyanto, saat jumpa pers di Grand Heaven, Pluit, Jakarta Utara, Senin (24/1/2022).

BACA JUGA  OTT KPK Medan Ternyata Dilakukan di Mandailing Natal, Enam Orang Diamankan

Bryana merasa heran dengan kejadian ini, karena selama ini ayahnya sangat jarang keluar malam. Adapun bila keluar rumah yang ada di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan biasanya pergi ke Tangerang untuk mengurus persoalan sengketa lahan yang sampai saat ini masih berlangsung.

“Namanya papa saya masih urusan begituan (perkara sengketa tanah) biasanya ke Tangerang. Ke satu tempat pulang, atau enggak biasanya pergi beli apa pulang gitu loh, nggak sampai dini hari. Nggak pernah keluar malam sebelumnya,” ujarnya.

Terlebih kecurigaan Bryana semakin menjadi, ketika mengetahui Tempat Kejadian Perkara (TKP) kejadian di kawasan Pulogadung yang menurutnya asing bagi sang ayah ke daerah sana. Sementara, bila dari runutan kejar- kejaran itu, Wiyanto sudah diketahui sudah dekat dengan rumah di kawasan Kalibata.

BACA JUGA  Alami KDRT, Ratu Meta Laporkan Suami ke Polres Jakarta Timur

“Karena papa saya nggak familiar daerah situ. Palingan cuma antar Kota Tangerang saja. Posisi papa saya di tebet awalnya kan, itu sudah dekat dengan rumah, rumah papa adalah di Kalibata. dekat sekali untuk menuju ke rumah daripada ke Pulokambing gitu loh,” ujarnya.(red)

 

 

Tinggalkan Balasan