Menparekraf Promosikan Potensi Desa Wisata Tondok Bakaru di Sulbar

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno (kiri) bersama Bupati Mamasa Ramlan Badawi di Desa Wisata Tondok Bakaru, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, Rabu (12/10/2022). FOTO: dok.ANTARA/HO-Kemenparekraf

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan pihaknya akan memromosikan potensi wisata yang ada di Desa Wisata Tondok Bakaru, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar).

“Kita harapkan ini nantinya menjadi bagian dari 1,1 juta lapangan kerja baru di 2022,” katanya saat berkunjung ke desa wisata tersebut dalam taklimat media di Jakarta, Kamis (13/10/2022).

Menparekraf menyatakan mengapresiasi keberhasilan Desa Wisata Tondok Bakaru yang sukses masuk 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 dengan mengandalkan potensi budaya serta alam.

Desa Wisata Tondok Bakaru terletak tepat di bawah kaki Gunung Mambulilling yang merupakan salah satu gunung tertinggi di Sulbar dengan ketinggian 2.741 meter.

BACA JUGA  Dorong Program ODF, Koramil Sumberasih Dampingi Tim Verifikasi

Wisatawan yang berkunjung bakal disuguhi pemandangan berupa hamparan sawah dan budi daya bunga anggrek.

“Desa Tondok Bakaru ini keindahan alamnya luar biasa. Alamnya sejuk dan mata kita dimanjakan dengan hijaunya hamparan sawah,” kata Menparekraf.

Selain keindahan alam, Desa Wisata Tondok Bakaru juga memiliki seni tradisi dan budaya yang kaya seperti rumah adat Mamasa serta seni musik bambu dan tarian tradisional seperti tari Bulu Londong dan tari Malluya’.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Mamasa Ramlan Badawi mengharapkan kehadiran Menparekraf ke daerah tersebut bisa memacu semangat pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif setempat untuk bangkit.

Ia juga mengapresiasi kehadiran Sandiaga Salahuddin Uno sebagai menteri ketiga yang berkunjung ke Mamasa.

BACA JUGA  Putusan Bawaslu Jakpus: Gibran Melanggar Pergub DKI Soal CFD

“Baru ada tiga menteri yang berkunjung ke Mamasa. Zaman Presiden Soeharto ada Pak Harmoko, kemudian di masa SBY (Soesilo Bambang Yudhoyono) ada Pak Freddy Numberi, sekarang masa Presiden Joko Widodo ada Pak Sandiaga Salahuddin Uno,” kata Ramlan Badawi. (Red/ANT)

Tinggalkan Balasan