Bali Diguncang Gempa M5,2, 5 Rumah dan 1 RS Rusak

Tangkapan layar peta gempa bumi M5,2 yang mengguncang wilayah Provinsi Bali, Selasa (13/12/2022) pukul 17.38 WIB. FOTO:dok.Ant

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan lima rumah dan satu rumah sakit (RS) rusak akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,2 yang mengguncang wilayah pantai timur Karangasem, Provinsi Bali.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (13/12/2022) malam menyampaikan, dampak gempa Karangasem, Bali itu dilaporkan menyebabkan empat rumah rusak di Dusun Baturinggit Kelod, Desa Baturinggit, dan satu rumah rusak di Dusun Pagubugan, Desa Manggis.

Kemenkumham Bali

Ia menambahkan, satu Rumah Sakit Balimed Karangasem juga mengalami kerusakan akibat gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 5,2.

Sementara untuk korban jiwa, disampaikan hingga saat ini masih nihil.

BACA JUGA  Kanwil Kemenkumham Bali Prioritaskan Bantuan Hukum pada Program Tahun 2024

Daryono mengemukakan, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,29 lintang selatan, 115,62 bujur timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 1 km arah timur Kubu, Karangasem, Bali pukul 17.38 WIB pada kedalaman 30 km.

Hingga pukul 18.30 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 21 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar 4,6.

Ia menyampaikan, gempa bumi di wilayah pantai timur Karangasem, Bali itu berdampak dan dirasakan di daerah Karangasem dengan skala intensitas III-IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).

Gempa juga dirasakan di daerah Mataram, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Barat, Provisi Nusa Tenggara Timur (NTB) dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu).

BACA JUGA  Kapolres Badung Hadiri Sidang Anggaran Fraksi DPRD Kabupaten Badung

Sedangkan di daerah Tabanan, Kuta, Buleleng, Lombok Timur dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

BMKG mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Selain itu, masyarakat juga diimbau agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” kata Daryono. (02/Ant)

Tinggalkan Balasan