Hemmen
Berita  

Adik Prabowo Pastikan Program Makan Siang Gratis senilai Rp 450 T Bukan dari Bansos

Hasyim Djojohadikusumo
Hasyim Djojohadikusumo (Foto: istimewa)

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Hashim Djojohadikusumo memastikan program makan siang gratis bukan berasal dari bantuan sosial (bansos).

Program bagi siswa sekolah dan pemenuhan gizi bagi ibu hamil yang dicanangkan pasangan Prabowo-Gibran ini diperkirakan memakan anggaran sampai Rp 450 triliun per tahun dengan target 82,9 juta anak.

“Saya bisa katakan, karena saya ikut tim pakar, dana ada dan bakal ada. Dan ini bukan dari anggaran Bansos, aliran bansos, Pak Budiman, yang Rp 500 triliun tahun depan itu tetap bansos. Kita tidak akan ambil uang bansos untuk ini. Ini ada dana baru dan bakal saya jamin, Prabowo jamin, tim pakar, dana ada dan bakal ada,” ujar Hasyim di Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis (21/12).

BACA JUGA  Lurah Glodok Distribusikan Paket Bansos dari Pemerintah Pusat

Hashim mengatakan, Prabowo telah menganggap program makan siang gratis untuk siswa sekolah sangat penting sekali. Menurutnya Prabowo sudah memikirkan program ini sejak jauh-jauh hari.

Hashim pun memastikan isu Prabowo mengambil dana bansos tidaklah benar. Menurutnya, akan ada pos baru dalam APBN untuk memenuhi program tersebut. “Kami tidak akan ambil uang bansos untuk ini. Ini ada dana baru,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Hashim menyebut sebanyak 41 persen anak-anak di Indonesia masuk sekolah dengan perut kosong. Mereka tidak bisa sarapan dan makan siang karena orang tuanya miskin.

Akibat kuranh gizin ini, membuat 35 persen anak-anak usia sekolah menerima anemia. “Berarti apa? kurang apa? kurang tenaga, kurang energi, dan menurut data yang sama dari Menko PMK Pak Muhadjir, 35 persen dikasih makanan oleh orang tuanya untuk jajan, tapi 30 persen jajanan itu tidak bermutu tidak sehat,” kata Hashim.

BACA JUGA  Tangan Kanan Jokowi Disebut Bakal Jadi Kepala Otorita IKN Nusantara

Terakhir, Hashim menyebut program makan siang gratis sudah Prabowo canangkan sejak tahun 2006. Saat itu, kata Hashim, Prabowo khawatir karena banyak anak Indonesia yang mengalami stunting alias kurang gizi. Kondisi tersebut membuat anak-anak terhambat pertumbuhannya dan membuat tingkat kecerdasan di bawah rata-rata.

Selain itu, ibu hamil yang kekurangan gizi saat mengandung juga membuat 50 ribu anak lahir dalam keadaan cacat.

“Prabowo bilang, coba bayangkan 15-20 tahun lagi orang-orang yang masuk angkatan kerja kita 30 persen cacat otak, dengan IQ 70. Saya agak bingung stunting itu menyebabkan anak-anak IQ 70,” kata Hashim.(03/JP)

Barron Ichsan Perwakum