Hemmen

AFJ Kembali Ajak Peternak Beralih Menggunakan Sistem Bebas Kandang Baterai

Peserta dan Pembicara Sarasehan Peternak AFJ
Peserta dan Pembicara Sarasehan Peternak (Foto:Dok.AFJ)

YOGYAKARTA, SUDUTPANDANG ID – Animal Friends Jogja (AFJ) kembali mengajak peternak ayam untuk beralih menggunakan sistem bebas kandang baterai. Ajakan itu disampaikan dalam acara sarasehan yang diselenggarakan AFJ dengan tema “Pengelolaan Peternakan Ayam Petelur Bebas Kandang Baterai” di rumah salah satu peternak, yang berlokasi di Pajangan, Bantul, Yogyakarta, Senin (24/7/2023).

AFJ dalam siaran pers yang diterima Sudutpandang.id, Selasa (25/7/2023), menyatakan sesuai dengan tema, sarasehan ini merupakan ajang pertemuan dan berbagi pengetahuan antara peternak bebas kandang baterai (cage-free) dengan peternak kandang baterai, serta masyarakat yang pernah dan tertarik untuk beternak.

Disebutkan, AFJ memiliki agenda rutin untuk melakukan edukasi pada para peternak kandang baterai, khususnya yang berada di wilayah D.I. Yogyakarta, mengenai sistem pemeliharaan bebas kandang baterai.

Dalam salah satu sesi edukasi, tim AFJ bertemu dengan peternak yang berinisiatif untuk belajar mengenai peternakan bebas kandang baterai dan mempunyai keinginan membuat koperasi peternakan bebas kandang baterai bersama rekan-rekan sesama peternak, rekan-rekan yang pernah dan tertarik untuk beternak.

“Saat ini, peternakan ayam petelur di Indonesia masih didominasi oleh sistem kandang baterai,namun pada sistem kandang baterai, ayam petelur tidak dapat mengekspresikan perilaku alamiahnya,” kata drh. Desti Ika Yanti, dokter hewan sekaligus Animal Welfare Specialist AFJ.

BACA JUGA  Yogyakarta Mencekam, Dua Massa Bentrok di Jalan Tamansiswa

Menurutnya, ayam-ayam seharusnya mampu mengekspresikan perilaku alami, seperti mengepakkan sayap, mandi debu, eksplorasi makanan, membersihkan bulu dengan paruh (preening), bersarang, dan bertengger.

“Namun, dalam sistem kandang baterai, mereka hanya menghabiskan waktu dalam kandang sempit tak lebih luas dari selembar kertas A4 selama masa produktifnya dua hingga tiga tahun,” ungkapnya.

Desti menyebutkan pengetahuan sebagian besar peternak ayam petelur di Indonesia mengenai isu kesejahteraan ayam petelur masihlah minim, sehingga AFJ berupaya memfasilitasi peternak agar mendapatkan akses terhadap informasi seputar pemeliharaan ayam bebas kandang baterai. Hal ini sebagai upaya untuk mewujudkan praktik beternak yang lebih welas asih.

Acara sarasehan ini juga merupakan sebuah upaya untuk mewujudkan resolusi “Indonesia Bebas Kandang Baterai 2030”, yang sebelumnya tercetus dalam diskusi terpumpun yang diadakan pada tahun 2022 di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY.

Acara diawali dengan penyampaian materi oleh pembicara, dan dilanjutkan dengan sesi diskusi serta tanya jawab dengan para peserta yang hadir.

Acara sarasehan ini menghadirkan pembicara dari peternakan cage-free, yaitu Agung Setyoleksono (Peternakan Tri Manunggal Bhakti) dan Arya Khoirul Hammam (Peternakan Free Range Ayam Bahagia), serta perwakilan dari perusahaan konsultan Global Food Partners, Anom Yusuf Tri Bambang Susilo.

BACA JUGA  Anggaran Petugas KPPS Disunat, KPU Telusuri Pihak Terlibat

Masing-masing pembicara memaparkan tiga topik yang berbeda seputar pengelolaan peternakan cage-free.

“Pada peternakan cage-free, ayam dapat mengekspresikan perilaku alamiahnya dan kita jarang menemui ayam yang lumpuh karena mereka terbiasa melatih otot,” kata Anom Yusuf Tri Bambang Susilo dari Global Food Partners dalam paparannya.

Perwakilan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul (Sub Koordinator Kelompok Substansi Kesehatan Hewan) pun turut hadir sebagai penanggap dalam kegiatan ini.

“Kami sangat beruntung dan berterima kasih kepada Animal Friends Jogja yang menginisiasi acara ini, karena baru pertama diadakan di Bantul,” kata Edy Suryanta, S.Pt., Sub Koordinator Kelompok Substansi Kesehatan Hewan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul.

“Telah memberikan inovasi di Bantul, mata kami baru terbuka untuk melihat ternyata kesejahteraan hewan sudah ada penerapannya di sektor peternakan ayam petelur; kami sangat berterima kasih atas informasi dan edukasi pada masyarakat,” lanjutnya.

Hasil diskusi yang dimoderatori oleh drh. Aisah Nurul Fitri dari Act for Farmed Animals ini menunjukkan bahwa melalui kegiatan ini, Subakir dan peserta lainnya menunjukkan keinginan untuk beralih menggunakan sistem cage-free.

Selain itu memiliki keinginan dan harapan untuk membentuk koperasi peternak, yang dapat pula meningkatkan kesejahteraan para peternak. Bahkan setelah kegiatan sarasehan ini, Subakir beserta peserta yang hadir dalam sarasehan dengan sigap menginisiasi pembentukan koperasi peternak yang beranggotakan 6 orang.

BACA JUGA  Indocement-Disdikbud Yogyakarta Sosialisasi Pendamping Pemugaran Cagar Budaya

“AFJ sangat mengapresiasi pembentukan koperasi peternak ini,” kata drh. Desti.

“Kami berharap dengan adanya koperasi ini, para peternak dapat saling bantu untuk melakukan transisi ke sistem bebas kandang baterai dan meningkatkan kesejahteraan antar peternak, serta dapat menjadi pioneer koperasi cage-free di Indonesia yang menginspirasi peternak lainnya,” sambungnya.(PR/01)

Barron Ichsan Perwakum