TANGERANG-BANTEN, SUDUTPANDANG.ID – Program Director MilkLife Soccer Challenge, Teddy Tjahjono menyatakan bahwa ajang kompetisi sepak bola putri pelajar MilkLife Soccer Challenge (MLSC) yang digagas oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation dan MilkLife diharapkan dapat melahirkan atlet sepak bola putri Indonesia dapat berlaga di Piala Dunia Wanita.
“Kami berharap atlet-atlet profesional untuk berlaga di Piala Dunia Wanita lahir dari turnamen MLSC ini,” katanya di Tangerang, Provinsi Banten, Minggu (17/11/2024).
Di sela-sela laga final MLSC-Tangerang Series 2 2024 yang digelar di Stadion Kera Sakti, Tangerang, ia meyakini harapan itu mengingat terjadi lonjakan peserta pada MLSC Series 2 di setiap kota di mana turnamen itu digelar, yang menjadi “iklim sejuk” bagi penyelenggara, maupun perkembangan sepak bola wanita Tanah Air.
Ia mengatakan Tangerang yang menjadi turnamen ke-16 dari total 17 event di tahun 2024 ini, punya keunikan dan keragaman peserta dengan kemampuan dasar cukup mumpuni.
Menurut dia MLSC – Tangerang Series 2 2024 terbilang menarik dan sangat menggembirakan bagi penyelenggara melihat bibit-bibit baru potensial.
Dibandingkan seri pertama, kata dia, kualitas di seri kedua ini mengalami peningkatan.
Meski di seri pertama tergolong sedikit peserta, kata dia, tapi di seri kedua ini justru lonjakannya sangat besar. Mereka pun berasal dari sekolah negeri sampai sekolah internasional dengan karakter beragam dan membuat pertandingan berlangsung kompetitif dan sportif.
“Persaingan tidak hanya sampai di MilkLife Soccer Challenge saja, tapi yang lebih prestisius lagi ialah MilkLife Soccer Challenge All-Stars di mana prestasi mereka akan membanggakan kota masing-masing. Jadi, dorong mereka terus berlatih semaksimal mungkin dan tingkatkan kecintaan akan sepak bola,” katanya dan menegaskan bahwa dengan begitu harapan atlet-atlet profesional dapat untuk berlaga di Piala Dunia Wanita lahir dari turnamen ini bisa diwujudkan.
Ia berpesan para juara pada MLSC- Tangerang Series 2 2024 jangan berpuas diri dan bagi yang belum berhasil tidak patah arang, lantaran masih ada waktu berlatih mengembangkan potensi.
Selain turnamen lanjutan yang akan kembali digelar di tahun depan, ada pula MLSC All-Stars, yang dipastikan bergulir di Supersoccer Arena, Kudus, Jawa Tengah pada Januari 2025.
Ia menambahkan sebelum MLSC All-Stars, skuad di setiap kota yang terdiri atas siswi-siswi SD dan madrasah ibtidaiyah (MI) potensial yang masuk dalam radar tim “talent scouting” diberikan pelatihan khusus pada MilkLife Extra Training, di bawah arahan Pelatih Kepala MLSC, Timo Scheneumann yang telah memiliki lisensi kepelatihan UEFA A di Jerman sejak tahun 2007.
Teddy Tjahjono menyatakan program pelatihan khusus tersebut mengadopsi sistem promosi degradasi pemain sehingga apabila terdapat peserta yang memiliki kemampuan stagnan, posisinya akan tergantikan oleh pemain potensial lain yang memenuhi kriteria.
Hal ini tak lepas sebagai upaya untuk mendorong para siswi untuk lebih mengembangkan kemampuan mereka dalam bermain sepak bola.
Sementara itu Timo Scheneumann menyatakan dari Seri 1 dan Seri 2 Tangerang terdapat 21 peserta yang terjaring dan akan menjalani MilkLife Extra Training.
“Dari 21 satu itu kita akan menjaring sekitar 14 pemain untuk bertanding di MilkLife Soccer Challenge All-Stars. Setiap kota penyelenggaraan turnamen ini punya karakter yang berbeda-beda. Di Tangerang, antara pemain inti dan cadangan itu kemampuannya hampir sama dan merata. Jadi tidak hanya mengandalkan satu
atau dua pemain saja,” kata Coach Timo.
Ia mengapresiasi keterlibatan sekolah internasional pada MLSC- Tangerang Series 2 2024, yaitu Jakarta Intercultural School pada KU 10 dan British School Jakarta yang menerjunkan dua tim untuk KU 10 dan KU 12.
“Ini movement yang luar biasa dan berkat kerja sama dari berbagai pihak yang menjadikan kesuksesan turnamen ini. Di samping itu pula memang tujuan kita untuk mendorong SSB membuka kelas untuk putri,
sehingga ke depannya akan ada terus jenjang karir mereka sampai menjadi atlet profesional,” kata Timo Scheneumann. (Red/02)