Alumni FKH-IPB Minta Presiden Prabowo Prioritaskan Penyedia Protein Hewani Dalam Negeri

IKA FKH IPB
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Prof Dr Dadan Hindayana (dua dari kiri) saat menerima sejumlah rekomendasi dalam acara bertajuk "Vet Vaganza dan Makan Bergizi Gratis" yang digagas Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Institut Pertanian Bogor (IPB) University di Kampus Cilibende, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (22/11/2024) sore untuk disampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto. FOTO: HO-Shasa

BOGOR-JABAR, SUDUTPANDANG.ID – Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Institut Pertanian Bogor (IPB) University meminta kepada Presiden Prabowo Subianto melalui Badan Gizi Nasional (BGN) untuk memberikan prioritas dan kesempatan kepada penyedia protein hewani dalam negeri.

“Sehingga peternak Indonesia mendapatkan dampak kenaikan derajat kesejahteraan,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) IKA FKH-IPB University, drh Deddy F. Kurniawan di Gymnasium Sekolah Vokasi IPB, Kampus Cilibende, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (22/11/2024) sore.

Kemenkumham Bali

Di hadapan Kepala BGN Prof Dr Dadan Hindayana yang didampingi Rektor IPB University, Prof Dr Arif Satria, IKA FKH-IPB dan 500 anggota Pramuka Kota Bogor, ia membacakan sejumlah rekomendasi dalam acara bertajuk “Vet Vaganza dan Makan Bergizi Gratis” itu.

Empat rekomendasi yang disusun oleh tim yang diberikan amanah oleh IKA-FKH IPB tujuannya supaya bisa menjadi rekomendasi nasional, dan tidak sekadar hanya untuk BGN, namun untuk semua pihak yang berkaitan dengan program makan siang bergizi yang dijanjikan Presiden Prabowo Subianto.

Pertama, IKA FKH-IPB mendukung program tersebut sebagai upaya mencerdaskan dan menyehatkan anak bangsa.

Kedua, BGN harus menerapkan standar pengawasan penyediaan makanan bergizi dari protein hewani yang diawasi oleh dokter hewan untuk memastikan keamanan pangan tersebut sehingga memenuhi makanan yang aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH).

Ketiga, meminta kepada Presiden Republik Indonesia melalui BGN untuk memberikan prioritas dan kesempatan kepada penyedia protein hewani dalam negeri sehingga peternak Indonesia mendapatkan dampak kenaikan derajat kesejahteraan.

BACA JUGA  Erick Thohir Cek Kesiapan Kimia Farma untuk Layani Vaksin Booster Sinopharm

Keempat, IKA FKH-IPB siap membantu, berkontribusi penuh, dan mengerahkan seluruh alumni untuk ikut serta menyukseskan program tersebut.

“Inilah empat rekomendasi yang kami sampaikan kepada seluruh pengambil kebijakan melalui Badan Gizi Nasional kepada Presiden Prabowo Subianto,” kata Deddy F. Kurniawan.

Usai membacakan rekomendasi tersebut, bersama Ketua IKA FKH-IPB, drh Gunadi Setiadarma, rekomendasi itu kemudian diserahkan langsung kepada Kepala BGN, Dadan Hindayana.

 

FKH IPB
Ketua kegiatan “Vet Vaganza dan Makan Bergizi Gratis”, Dr (Cand) drh Kukuh Galih Waskita, M.Si, memberikan laporan pengantar mengenai pentingnya keterlibatan dokter hewan dalam Program Makan Siang Gratis oleh Presiden Prabowo Subianto, yang digagas Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Institut Pertanian Bogor (IPB) University di Kampus Cilibende, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (22/11/2024) sore. FOTO: HO-Humas IKA FKH IPB

Sebelumnya, Ketua kegiatan “Vet Vaganza dan Makan Bergizi Gratis”, Dr (Cand) drh Kukuh Galih Waskita, M.Si, memberikan laporan pengantar mengenai pentingnya keterlibatan dokter hewan dalam Program Makan Siang Gratis oleh Presiden Prabowo Subianto.

Program Makan Siang Gratis yang diusung oleh Presiden Prabowo Subianto, katanya, merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat Indonesia, mengingat rata-rata konsumsi energi penduduk Indonesia masih berada sedikit di bawah angka kecukupan gizi (AKG), yaitu 2.087,64 kilo kalori (kkal) per kapita per hari, atau 99,41 persen dari yang direkomendasikan.

Program ini menawarkan potensi solusi untuk memperbaiki asupan gizi, terutama bagi anak-anak dari keluarga miskin. Program ini diharapkan dapat membantu memperbaiki status gizi generasi muda yang pada gilirannya akanberdampak pada masa depan sumber daya manusia Indonesia.

Jika diimplementasikan dengan baik, program ini juga bisa mengurangi beban pengeluaran pangan bagi keluarga kurang mampu, kata Kukuh Galih Waskita.

IPB FKH
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Prof Dr Dadan Hindayana (dua dari kiri) didampingi Rektor IPB University, Prof Dr Arif Satria (tiga dari kiri) dalam acara bertajuk “Vet Vaganza dan Makan Bergizi Gratis” yang digagas Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Institut Pertanian Bogor (IPB) University di Kampus Cilibende, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (22/11/2024) sore. FOTO: HO-Humas IKA FKH IPB

Masukan ke Pemerintah

Sementara itu usai pembacaan rekomendasi itu, Rektor IPB Arif Satria dalam konferensi pers menyatakan bahwa “Vet Vaganza dan Makan Bergizi Gratis” adalah kegiatan yang digagas IKA FKH-IPB dengan Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis.

BACA JUGA  Tambah Kekuatan, Asa Prabowo Jadi Presiden Dapat Dukungan Erick Thohir

“Ini sebuah langkah yang bagus dari alumni IPB untuk bisa berperan dalam Program Makan Bergizi Gratis. Nah, program hari ini adalah program bagaimana kita memberikan masukan kepada pemerintah berkaitan dengan program itu,” katanya.

Ia mengatakan bahwa sebenarnya ia dan IPB sudah memikirkan dengan menekankan pentingnya sumber daya lokal dimanfaatkan.

“Jadi bagaimana program Makan Bergizi Gratis ini diharapkan bisa membawa ‘backward linkage’ (keterkaitan yang terjadi antara suatu sektor dengan sektor lainnya dari sisi penyediaan input) yang berasal dari sektor lainnya). Ini kaitan ke belakang sehingga pertumbuhan desa bisa berjalan dengan baik,” katanya.

Ia menyatakan hal itu karena “demand” (permintaan)-nya jelas, pasarnya jelas, yakni kebutuhan akan pasar ayam, susu, sayur-sayuran, dan buah-buahan.

“Semua sudah ‘clear’, karena di salah satu titik pelayanan itu ada 3.000 bisnis yang harus dilayani. Jadi memang ini sebuah ‘market creation’ yang sangat besar, sangat bagus, dan ini adalah terkait pertanian sebagai sesuatu yang sangat membahagiakan,” katanya.

Namun demikian, katanya, ada tuntutan untuk bisa memenuhi dari sisi produksinya, karena dalam waktu yang singkat harus bisa memasok kebutuhan sayur, susu, ikan, daging dan kebutuhan terkait lainnya, sehingga kebutuhan untuk Program Makan Bergisi Gratis ini bisa berjalan dengan baik.

BACA JUGA  Penjelasan Sri Mulyani Soal APBN Alami Defisit Rp 237,7 Triliun

Rektor menambahkan IPB sendiri sudah merancang untuk mempersiapkan di tiga titik, di mana IPB akan berkontribusi dalam program tersebut karena pusat layanannya nanti sebagai “teaching laboratory”, yakni pusat laboratorium lapang IPB untuk penelitian, untuk magang, dan juga untuk kepentingan pendidikan yang lain.

“Jadi para mahasiswa nanti akan kita kerahkan untuk bisa mendukung Program Makan Bergizi Gratis,” katanya.

Menurut dia mahasiswa dan dosen dilibatkansehingga penelitian-penelitian hasil evaluasi dari Program Makan Bergizi Gratis ini bisa menjadi sebuah produk saintifik, dan pada saat yang sama bisa menjadi bahan untuk penyempurnaan program itu lebih efektif lagi.

IPB, kata dia, sudah menyiapkan di tiga titik, yakni pertama di Sekolah Vokasi IPB. Kedua, di Agribusiness and Technology Park (ATP) Cikarawang, Kampus Dramaga, dan Kecamatan Jasinga, karena IPB punya 30 hektare tanah, di mana itu akan dimanfaatkan sebagai menunjang Program Makan Bergizi Gratis, demikian Arif Satria. (Red/02)