JAKARTA|SUDUTPANDANG.ID – Badan Nasional Syarikat Islam Tanggap Bencana (Sigap Indonesia) akan menggelar pendidikan dan pelatihan dasar (Diklatsar) manajemen kebencanaan tingkat nasional yang akan dilaksanakan di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
“Diklatsar manajemen kebencanaan ini akan diisi oleh para ahli di bidangnya, seperti badan geologi, BMKG, BNPB, Basarnas,” ujar Wakil Kepala Satuan Tugas Badan Nasional Sigap Indonesia, Anggun Darani dalam keterangan pers di Jakarta, Ahad (7/8/2022).
Menurut Anggun, Diklatsar ini output-nya akan melahirkan relawan kebencanaan yang akan mengerti tentang tugas dan tanggungjawab saat berada di lokasi bencana.
“Jika relawan telah menguasai tugasnya di area bencana, maka efektivitas dan pola kerja relawan akan lebih terorganisir serta tepat sasaran,” katanya.
Ia menerangkan, semua peserta Diklatsar akan dibekali dengan ilmu membuat peta daerah bencana dengan menggunakan peralatan modern seperti pesawat nirawak.
“Nantinya, citra dari foto drown itu akan memudahkan relawan memetakan daerah terdampak bencana dan memudahkan untuk membuka posko dan assesmen kebencanaan,” kata Anggun.
Herman Satmoko, Kepala Divisi Diklat yang juga penanggungjawab teknis acara menambahkan, jumlah peserta Diklatsar sebanyak 300 orang. Mereka berasal dari berbagai latar belakang profesi, mulai dari aktivis kemanusiaan, jurnalis, perawat, mahasiswa hingga masyarakat umum.
“Untuk materi, peserta akan dibekali dengan manajemen penyelamatan di air, di tebing, di gunung dan medical rescue. Peserta juga mempelajari manajemen Posko Kebencanaan, dapur umum, sarana dan prasana komunikasi hingga mengelola keuangan,” jelasnya.
Diklatsar Nasional ini mendapat dukungan dari Wakil Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat S.Wijaya.
“LPB MUI Pusat sangat mendukung, dan nantinya jika kami dibutuhkan, Insya Allah kami siap,” ujarnya.(red)
