Hemmen

BPJS Kesehatan Anjurkan Dokter di Kediri Buka Praktik di Pinggiran Kota

Kepala BPJS Kesehatan Kantor Cabang Kediri, Jawa Timur, Hernina Agustin Arifin. FOTO:dok.Ant

KEDIRI, JATIM, SUDUTPANDANG.ID – Kantor BPJS Kesehatan Kantor Cabang Kediri, Jawa Timur, menganjurkan dokter yang ingin membuka praktik agar ke lokasi pinggiran kota sehingga tidak terjadi penumpukan pasien.

“Kami mengupayakan kerja sama dengan dinas kesehatan dan organisasi profesi juga untuk mengajak dokter yang ingin buka praktik di daerah pinggiran,” kata Kepala BPJS Kesehatan Kantor Cabang Kediri, Hernina Agustin Arifin di Kediri, Jumat (18/11/2022).

Ia mengatakan di wilayah BPJS Kesehatan Kediri terdapat daerah yang perbandingan antara dokter dengan peserta masih cukup besar.

Misalnya di Kabupaten Blitar dan Nganjuk. Harusnya perbandingannya itu satu dokter banding 5.000 peserta (pasien) atau 1:5.000, namun di Blitar yang ada satu dokter banding 7.000 pasien (1:7.000).

BACA JUGA  Rakernas Kejaksaan RI 2022 Angkat Tema 'Kewaskitaan Adhyaksa Menuju Indonesia Emas 2045'

Menurut dia, dengan fenomena itu terjadi penumpukan pasien atau penumpukan saat pendaftaran pasien fasilitas kesehatan yang juga berakibat pada antrean panjang.

Walaupun perbandingan dokter dan pasien masih belum idealnya, Hernina mengatakan untuk akses layanan hingga kini masih bisa terlayani dengan baik.

Ia menambahkan fenomena ini terjadi, salah satunya karena dokter banyak yang sudah membuka praktik di wilayah kota.

Untuk itu, jika ada pengajuan dokter ketika buka praktik, BPJS kesehatan selalu dilibatkan, sebab mengetahui wilayah yang kurang tempat praktik.

Sementara itu, terkait dengan jumlah kepesertaan BPJS Kesehatan, Hernina mengatakan bahwa dari tahun ke tahun jumlah kepesertaan mengalami peningkatan.

Dari wilayah BPJS Kesehatan Kediri yakni Kota dan Kabupaten Kediri, Kota dan Kabupaten Blitar serta Nganjuk total jumlah peserta mencapai 3,39 juta jiwa dari jumlah penduduk sebanyak 4,49 juta jiwa, sehingga secara persentase angkanya adalah 75,55 persen.

BACA JUGA  Pengusaha Akan Gugat Anies ke PTUN soal Kenaikan UMP DKI

“Dari tahun ke tahun mulai 2014 sampai 2022 ini, ada pertumbuhan peserta, rata-rata 40 ribu sampai 50 ribu per tahun. Saat ini di Kediri raya 3,3 juta jiwa dari penduduk 4,4 juta jiwa, jadi cakupan kepesertaan 75 persen penduduk,” katanya.

Pihaknya juga mengakui untuk kepesertaan tersebut hingga kini yang sudah Universal Health Coverage (UHC) adalah Kota Kediri dan Kota Blitar.

Sedangkan untuk wilayah kabupaten hingga kini belum, kata Hernina Agustin Arifin. (02/Ant)

Barron Ichsan Perwakum

Tinggalkan Balasan