Hemmen

Desa Kedokanbunder Siapkan Rumah Burung Hantu Basmi Tikus di Sawah Petani

Rumah Burung Hantu (Rubuha) dibangun Pemerintah Desa (Pemdes) Kedokanbunder, Kecamatan Kedokanbudener, Kabupaten Indramayu, Jaw Barat untuk memberantas tikus, hama tanaman padi petani setempat. FOTO: Otong

INDRAMAYU, SUDUTPANDANG.ID – Pemerintah Desa (Pemdes) Kedokanbunder, Kecamatan Kedokanbudener, Kabupaten Indramayu, Jaw Barat menyiapkan Rumah Burung Hantu (Rubuha) untuk memberantas tikus, hama tanaman padi petani setempat.

“Upaya mengurangi dampak tikus dilakukan dengan berbagai cara seperti gropyokan, pengemposan, pengumpanan, dan pemanfaatan musuh alami (predator) hama tikus dalam hal ini adalah burung hantu (Tyto Alba),” kata Kuwu (Kepala) Desa Kedokanbunder, Muhammad Waskim di Indramayu, Sabtu (9/7/2022).

Idul Fitri Kanwil Kemenkumham Bali

Ia menyatakan upaya meningkatkan produksi pangan, khususnya padi, kerap terkendala gangguan hama dan penyakit. Salah satu Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) yang membuat pusing petani adalah tikus.

Pengendalian hama tikus dilaksanakan dengan menerapkan prinsip-prinsip Pengendalian Hama Terpadu (PHT), salah satunya dengan pemanfaatan musuh alami.

BACA JUGA  Gelar Patroli, Polsek Kuta Utara Ajak Penghujung Wisata Taat Hukum

Teknik pengendalian dimulai dari pra-tanam sampai menjelang panen.

Burung hantu merupakan burung karnivora yang aktif pada malam hari (nocturnal). Burung hantu merupakan binatang pemburu tikus yang andal, sehingga dapat menjadi predator alami yang efektif untuk mengendalikan hama tikus.

Dalam waktu sehari, satu ekor burung hantu mampu membunuh 3-7 ekor tikus, dengan daya jelajah kurang lebih 6 hektare.

Pemanfaatan burung hantu sebagai predator pengendali hama tikus perlu dikembangkan melalui peningkatan konservasi burung hantu. Misalnya, dengan membuat dan menempatkan Rubuha di lahan-lahan persawahan dan memperbanyak tempat-tempat penangkaran burung hantu.

Pentingnya kehadiran predator alami untuk mengendalikan hama tikus sangat disadari oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Kedokanbunder.

BACA JUGA  Pemkab Asahan Gunakan Aplikasi SIPD-RI Untuk Perencanaan Pembangunan

Hal inilah yang menjadikan dasar Pemdes Kedokanbunder membangun 10 unit Rubuha di areal persawahan Desa Kedokanbunder.

Harapannya burung hantu ini dapat memangsa tikus yang berkeliaran di sawah para petani di Desa Kedokanbunder.

Muhammad Waskim mengatakan pemasangan Rubuha yang bersumber dari Dana Desa ini diharapkan bisa lebih efektif dalam penanganan OPT tikus di sawah yang ada di Desa Kedokanbunder.

Jika OPT tikus dapat dikendalikan, diharapkan dapat meningkatkan produksi padi para petani.

“Semoga ini berhasil dalam menekan OPT tikus sawah yang ada di desa kami,” kata Muhammad Waskim.

Camat Kedokanbunder, Atang Suwandi sangat menyambut baik ikhtiar dari Pemdes Kedokanbunder dan para petani untuk membangun Rubuha ini.

BACA JUGA  Menkes: RSUD dr Iskak Tulungagung Akan Dijadikan Percontohan Nasional

Jika ini berhasil, maka kegiatan tersebut bisa diduplikasi di desa lainnya di Kecamatan Kedokanbunder.

“Semoga ini berhasil dan para petani bisa menikmati hasil jerih payahnya sehingga tercipta Kedokanbunder Hebat Indramayu Bermartabat,” kata Atang. (Otong)

Barron Ichsan Perwakum

Tinggalkan Balasan