Hemmen

Diimingi Kerjaan, 11 Pria Tega Perkosa Anak Perempuan 15 Tahun Bergiliran

Anak perempuan usia 15 tahun jadi korban pemerkosaan. (Net/sudutpandang.id)
Anak perempuan usia 15 tahun jadi korban pemerkosaan. (Net/sudutpandang.id)

PARIMO, SUDUTPANDANG.ID – Sungguh biadab. Aksi pemerkosaan terhadap seorang gadis berusia 15 tahun terjadi di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Parimo, Sulteng).

Salma dari Unit Pelaksana Teknis Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (UPT DP3A) Sulteng menjelaskan awal mula kasus pemerkosaan ini terjadi.

Kasus pemerkosaan ini berawal saat korban menjadi relawan korban banjir di Parimo pada tahun lalu.

Saat itu korban berkenalan dengan para pelaku. Korban dijanjikan pekerjaan yang ditawarkan oleh salah satu pelaku. Adapun yang menawarkan pekerjaan itu adalah Arif yang berprofesi sebagai guru.

“Iya jadi dia berinteraksi dengan para pelaku ini terutama itu, Pak Arif (satu dari 11 terduga pelaku) itu yang guru. Dia (Arif) menjanjikan kerja. Diiming-imingi kerja, pekerjaan apa saja, di rumah makan. (Aslinya) tidak ada itu pekerjaan,” ujar Salma dikutip Minggu (4/6/2023).

BACA JUGA  Praktisi Hukum Angkat Bicara Soal Lansia Tewas Dianiaya Tetangga Karena Kotoran Anjing

Salma mengatakan usai menyalurkan bantuan, korban tidak pulang ke rumah. Korban kemudian menginap di salah satu penginapan di Parimo.

Satu per satu dari 11 terduga pelaku mulai memperkosa korban dengan berbagai imbalan. Para pelaku yang saling mengenal juga membarter korban dengan narkoba jenis sabu, termasuk mengancam korban dengan senjata tajam.

“Menurut korban dia dibarter, cuman belum sempat perjelas dibarter dengan narkoba atau apa cuman dia bilang dibarter, ditukar dia. Kemungkinan yang kami pahami dibarter kemungkinan dibarter dengan narkoba karena diantara pelaku ini ada yang saling kenal kan,” kata Salma.

Salma juga mendapat informasi terkait dugaan korban dicekoki narkoba. Yang mencekoki adalah salah satu pelaku berinisial HST.

BACA JUGA  Berhasil Ditangkap, Penusuk Ibu-Anak di Bekasi Warga Biasa bukan Polisi

Kendati begitu, Salma belum bisa memastikan apakah HST mabuk karena minuman keras atau narkoba.

“Iya (mabuk). Saya tidak tahu dia mabuk karena apa,” tuturnya.

Ternyata, pemerkosaan tersebut terjadi berulang kali. Pemerkosaan ini terjadi di beberapa lokasi di Parimo. Aksi bejat ini dilakukan antara April 2022 hingga Januari 2023. (05)

Barron Ichsan Perwakum

Tinggalkan Balasan