Pagar Alam, Sudut Pandang.id-Warga yang diserang harimau kembali terjadi di Pagaralam Sumatera Selatan. Marta Rulani bin Alfian, (24), warga Tebat Benawa, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam diterkam harimau pada Senin (2/12/2019).
Beruntung, korban masih selamat dari serangan binatang buas tersebut. Ia mengalami luka pada bagian paha sebelah kanan, dan langsung dilarikan ke RSUD Besemah di Kota Pagaralam sesaat setelah kejadian.
“Sebelum kejadian, adik saya sedang berada di kebun kopi. Saat itu, saya berada di dalam pondok atau dangau untuk menyiapkan makanan, tiba tiba adik saya berteriak, saya terkejut dan langsung menghampiri,” ungkap Ican, kakak korban kepada Sudut Pandang.
Ia mengungkapkan, melihat adiknya sedang digigit harimau di bagian paha, spontan dirinya langsung mendorongkan tangga ke bagian kepala harimau untuk melepaskanya.
“Karena dipukul menggunakan tangga, harimau tersebut melepaskan gigitan di bagian paha adik saya, dan langsung lari, Alhamdulillah saya berhasil mengusir harimau untuk menyelamatkan adik saya,” jelasnya.
Menurut Ican, harimau tersebut sebesar anak sapi. Ia pun tidak melakukan pengejaran terhadap harimau tersebut.
“Saya segera harus bergegas membawa adik saya ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis,” katanya.
Hingga berita ini ditayangkan, belum ditemukan penampakan dari harimau yang berkeliaran.
Waspada
Menanggapi maraknya harimau yang menyerang warga, anggota DPRD Kota Pagaralam, Zifeni Amir menghimbau agar masyarakat selalu waspada.
“Perlu waspada, mengingat kultur daerah kita Pagaralam bersentuhan langsung dengan alam lepas atau hutan lindung. Kejadian demi kejadian yang terjadi ini mungkin dikarenakan habitat mereka agak terganggu,” ujar Zifeni Amir ketika dikonfirmasi Sudut Pandang.
Terkait serangan harimau yang mengkhawatirkan warga, dan juga wisatawan, politisi Partai Golkar ini berpandangan agar Pemerintah Daerah melalui dinas terkait dan masyarakat untuk duduk bersama mencari solusi.
“Kita harus bisa duduk bersama mengambil keputusan, misalnya diburu atau tembak bius, setelah dapat apakah akan dikembalikan lagi ke alam lepas atau habitatnya atau akan dikarantina di kebon binatang,” tuturnya.
Menurut Zifeni Amir, hal paling penting untuk saat ini adalah meyakinkan kembali para wisatawan agar tetap datang berkunjung ke Pagaralam.
“Mengingat sudah mendekati Tahun Baru, mari kita secara bersama-sama bagaimana meyakinkan wisatawan untuk tetap datang ke Pagaralam, karena dengan datangnya wisatawan ke daerah kita akan sedikit mengihidupkan perekonomian dari sector pariwisata, minimal akan mengeliatkan ekonomi kerakyatan yang ada di kota tercinta ini,’ paparnya.Santo