DENPASAR, SUDUTPANDANG.ID – Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan) Kelas I Denpasar Kanwil Kemenkumham Bali mengadakan kegiatan urban farming yang berfokus pada swasembada pangan pada Jumat (29/11/2024).
Siaran pers Rupbasan Denpasar, Minggu (1/12/2024), menyebutkan bahwa kegiatan urban farming ini dalam rangka mendukung program Asta Cita Presiden uuntuk mewujudkan ketahanan pangan,
Kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkenalkan dan mempromosikan konsep pertanian perkotaan sebagai solusi bagi pemenuhan kebutuhan pangan ditengah terbatasnya lahan diperkotaan.
Kegiatan urban farming di Rupbasan Denpasar dilaksanakan dengan cara penanaman bibit cabai dan tomat menggunakan media limbah botol plastik.
Setiap pegawai di Rupbasan Denpasar turut berpartisipasi dengan membawa bibit tomat dan cabai sebagai bentuk kontribusi individu dalam mendukung keberlanjutan kegiatan ini.
Penanaman pada media botol plastik bertujuan untuk memanfaatkan limbah sekaligus mengurangi dampak lingkungan dari sampah plastik.
“Kami berharap kegiatan ini tidak hanya dapat mendukung ketahanan pangan secara lokal, tetapi juga memberikan dampak positif bagi seluruh pegawai Rupbasan Denpasar. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan dan mengurangi ketergantungan pada sumber pangan luar,” ujar Kepala Rupbasan Denpasar, Ni Nyoman Budi Utami.
Ia menyampaikan, melalui kegiatan ini pihaknya ingin memberikan contoh konkret kepada masyarakat bahwa urban farming dapat dilakukan dengan cara yang sederhana.
“Cara sederhana, namun memberikan dampak yang besar, baik bagi lingkungan maupun untuk kebutuhan pangan sehari-hari. Kami juga berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan kesadaran bersama tentang pentingnya keberlanjutan dan peran setiap individu dalam menciptakan ketahanan pangan di perkotaan,” tuturnya.
Terpisah, Kakanwil Kemenkumham Bali, Pramella Yunidar Pasaribu mengapresiasi pelaksanaan kegiatan urban farming.
“Kegiatan urban farming yang dilakukan oleh Rupbasan Denpasar ini merupakan langkah positif dalam mendukung ketahanan pangan. Kami mengapresiasi inisiatif ini karena tidak hanya bermanfaat bagi pegawai, tetapi juga memberikan dampak yang lebih luas terhadap lingkungan,” ujar Pramella.
Kegiatan urban farming ini juga merupakan bagian dari pelaksanaan salah satu dari 13 program akselerasi yang digagas oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, yang berfokus pada penguatan ketahanan pangan.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan contoh bagi instansi lainnya dalam mendukung program pemerintah terkait ketahanan pangan serta menjadi sarana edukasi untuk masyarakat tentang cara bertani yang ramah lingkungan.(One/01)