Hemmen
Berita  

Epidemiolog Nilai Pemerintah Terlalu Dini Tentukan Puncak Kasus Covid-19

Tenaga Kesehatan yang kelelahan menangani pasien Covid-19/Foto:dok.Twitter@__Sridiana_3va

JAKARTA,SUDUTPANDANG.ID – Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman, meminta pemerintah untuk bersabar menentukan puncak kasus Covid-19 di Indonesia. Sebelumnya, pemerintah menyatakan puncak kasus sudah terlewati di beberapa daerah, namun penambahan kasus pada Selasa dan Rabu kemarin terus memecahkan rekor baru.

“Untuk memastikan satu negara telah melewati puncak kasus, itu tidak mudah karena periode puncak tidak tunggal atau satu hari. Ada juga variasi di beberapa daerah memiliki puncak kasus yang berbeda. Ini yang harus dipahami,” ujar Dicky, Kamis, 17 Februari 2022.

Idul Fitri Kanwil Kemenkumham Bali

Dicky menerangkan, puncak kasus memang biasanya ditentukan dari daerah dengan jumlah penduduk terbanyak. Namun, dalam hal ini Pulau Jawa merupakan pulau berpenduduk paling banyak dan penambahan kasus masih terus terjadi.

BACA JUGA  Kasus Covid-19 Tertinggi Awal Tahun Bertambah 299 Orang

Sehingga, menurut dia masih terlalu dini menyebut puncak kasus di Indonesia telah terlewati.

“Saya memprediksi sejak awal tahun ini, masa puncak itu di akhir Februari atau awal Maret. Artinya kita harus melihat satu minggu minimal untuk menentukan puncak kasus,” kata Dicky.

Kemarin, kasus Covid-19 di Indonesia kembali memecahkan rekor. Jika pada hari Selasa rekor Covid-19 adalah 57.049 kasus, maka pada Rabu kemarin rekor kembali terpecahkan dengan adanya penambahan 64,718 kasus. Kasus Covid-19 di Indonesia didominasi varian Omicron.

Provinsi Jawa Barat dan Provinsi DKI Jakarta menjadi dua wilayah yang menyumbang kasus Covid-19 terbanyak. Menurut data dari Kementerian Kesehatan pada pukul 12.00 WIB, Jawa Barat menjadi penyumbang nomor satu dengan total 15.196 kasus dan disusul DKI Jakarta dengan 12.388 kasus.

BACA JUGA  Di Kampung Nelayan, Cak Imin: Tunda Penyaluran Bansos Selama Proses Pilpres

Kemudian dengan adanya penambahan tersebut, total jumlah kasus aktif di Indonesia saat ini mencapai 445.190 kasus. Selain itu, jumlah kasus kematian bertambah 167 kasus dan sembuh sebanyak 25.386 kasus.

 

Barron Ichsan Perwakum

Tinggalkan Balasan