Hemmen

Kesadaran Masyarakat Menjadi Kunci Sukses Vaksinasi

Presiden Jokowi saat meninjau pelaksanaan vaksinasi massal di Rumah Sakit Universitas Indonesia, Depok, Rabu (9/6/2021)Foto:dok.BPMI Setpres

SUDUTPANDANG.ID – Program vaksinasi Covid-19 semakin gencar dilakukan oleh pemerintah sebagai salah satu upaya penanganan virus Corona di Indonesia yang sampai saat belum juga mereda. Namun tak sedikit masyarakat yang menolak disuntik vaksin Covid-19 meski diberikan secara gratis.

Menurut catatan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 yang dirilis Selasa (8/6/2021), vaksinasi Covid-19 per hari itu, baru menjangkau 18 juta orang atau angka tepatnya 18.260.482 orang. Ini jelas jauh dari target yang pernah diucapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menginginkan pada Agustus, atau selambatnya September 2021 mendatang, vaksinasi sudah mencapai 70 juta orang.

Idul Fitri Kanwil Kemenkumham Bali

Kenapa masih ada masyarakat enggan bahkan menolak divaksin?

Lembaga survei Puspoll Indonesia merilis hasil survei mengenai alasan tidak bersedia disuntik vaksin Covid-19. Berdasarkan hasil survei, sebanyak 56,8 persen responden mengaku takut terhadap efek samping vaksinasi dan 30,5 persen responden menjawab ragu terhadap tingkat efektivitas vaksinasi. Sementara, 8,8 persen responden mengaku takut vaksin tidak halal, dan 3,9 lainnya menjawab tidak tahu.

“Apakah bapak mau divaksin Covid-19?,” tanya penulis ke salah satu pedagang bakso keliling di bilangan Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu (26/6/2021).

Dok.Kemenkes

“Aduh, gak deh, takut saya, kata teman yang sudah divaksin katanya langsung sakit, badan gak enak gitu,” jawabnya.

Saat dijelaskan soal pentingnya vaksinasi, ia tetap ragu dan balik bertanya apakah sudah divaksin akan terbebas Covid?.

“Kalau sudah divaksin memangnya bisa bebas corona, itu banyak saya nonton berita di Tv yang sudah divaksin juga masih kena kok,” kilahnya.

BACA JUGA  Babinsa Desa Raja Koramil 1201-11/Ngabang Dampingi Penyaluran BLT Dana Desa

“Pak, yang sudah divaksin saja bisa kena, apalagi gak divaksin. Vaksin itu untuk meningkatkan kekebalan tubuh kita agar tidak terpapar virus, nah setelah divaksin kita tetap wajib menerapkan protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mencuci tangan dengan sabun atau masker. Vaksin ini ibarat payung ketika musim hujan,” papar penulis.

Percaya Vaksinasi

Vaksinasi untuk driver Ojol/dok.Ojol

Pertanyaan yang sama juga dikemukakan ke salah satu pengemudi ojek online (ojol), Andi namanya. Ia mengaku sudah divaksin dua kali.

“Harus dong, kenapa harus takut divaksin, iya sih waktu awal-awal ada gejala kaya demam begitu, tapi efek vaksin memang seperti itu, waktu masih kecil kita divaksin polio, campak juga langsung panas efeknya,” ungkap Andi.

Andi menuturkan, setelah divaksin tidak lantas abai dengan protokol kesehatan. Ia mengaku rajin berolah raga, memakai masker, dan membawa handsanitizer saat mengais rezeki menjalani profesinya sebagai driver ojol.

BACA JUGA  Pimpin Apel PPKM Darurat, Kapolres Tabanan Arahkan 3 Hal Ini

“Jangan sampai kena deh, harus waspada, karena sudah banyak yang kena dan virus corona itu nyata. Kasihan keluarga kalau kita tidak taat prokes, jangan sampai kendor prokes sih kalau menurut saya, semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT, ikhtiarnya ya kita taat prokes,” tutur Bapak dua anak asal Subang ini.

Edukasi

Melihat fakta yang terjadi masih ada yang belum mau divaksin, tentunya sosialisasi dan edukasi soal vaksinasi harus terus dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat. Seluruh kendala yang selama ini menghambat, setelah dipetakan dengan jelas dan akurat, tentu harus dicari terobosannya.

Salah satu cara itu dikebut seperti yang saat ini sudah dilakukan. Semua bergerak bersatu, satukan pandangan, jangan mudah percaya dengan informasi yang belum tentu benar atau hoaks di media sosial. Ingat, kita sedang beperang, jangan lagi saling curiga, saling serang yang kerap terjadi di kontestasi politik.

Kesadaran masyarakat menjadi kunci sukses program vaksinasi. Kekebalan kelompok atau herd immunity penting untuk membuat bangsa ini dapat bergerak tanpa selalu memilih antara kesehatan dan ekonomi. Semakin cepat vaksinasi dituntaskan, semakin cepat pula tercapai kekebalan kelompok yang akan memulihkan bangsa ini dari krisis kesehatan dan ekonomi.(um)

BACA JUGA  29 Pekerja Migran di Arab Saudi Diwisuda Universitas Terbuka
Barron Ichsan Perwakum

Tinggalkan Balasan