Hemmen

Maroko Diguncang Gempa Dahsyat M7,2, PBB Siap Berikan Bantuan

Suasana reruntuhan bangunan di kota sejarah Marrakech akibat gempa dahsyat di Maroko, Sabtu (9/9/2023). Gempa berkekuatan 7,2 magitudo (M) melanda Pegunungan Atlas pada Jumat(8/9) malam dan hingga saat ini tercatat 632 orang tewas dan 329 lainnya terluka. FOTO:dok.Ant/Reuters/Abdelhak Balhaki/nym.

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Gempa dahsyat berkekuatan magnitudo (M) 7,2 yang mengguncang Maroko pada Jumat (8/9/2023) tengah malam sekitar pukul 23.00 waktu setempat, membuat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan siap memberikan bantuan kepada pemerintah Maroko dalam upayanya membantu masyarakat yang terdampak gempa di negara tersebut.

“Sekretaris Jenderal menyampaikan solidaritasnya kepada pemerintah dan rakyat Maroko pada masa-masa sulit ini,” Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Stéphane Dujarric dalam pernyataannya yang diterima di Jakarta, Sabtu (9/9).

Kemenkumham Bali

Ia mengatakan bahwa Sekjen PBB, António Guterres turut berduka atas bencana yang terjadi di Maroko yang memakan banyak korban jiwa itu.

Wilayah yang terdampak adalah Provinsi Al-Houz, Marrakech, Ouarzazate, Azilal, Chichaoua dan Taroudant.

BACA JUGA  Soal Telegram Kapolri Larang Media, Ilham Bintang: Salah Alamat

Kementerian Dalam Negeri Maroko mencatat jumlah korban tewas akibat gempa tersebut hingga Sabtu (9/9) pukul 02.00 waktu setempat mencapai 296 orang.

Sementara itu, hingga saat ini tidak ada informasi adanya korban warga negara Indonesia (WNI) yang terdampak gempa tersebut, menurut Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha.

Delegasi Indonesia di Marrakesh (Marrakech) yang sedang mengikuti konferensi internasional UNESCO Global Geoparks 2023 juga dalam kondisi aman.

Kemenlu mencatat terdapat sekitar 500 WNI yang tinggal di Maroko.

“KBRI Rabat akan terus memantau perkembangan situasi dan berkoordinasi dengan berbagai pihak mengenai kemungkinan adanya WNI yang terdampak,” kata Judha. (02/Ant)

 

BACA JUGA  PBB: Israel Jadikan Gaza Utara Bak "Neraka" di Dunia