Hemmen

Menanti Gerak Cepat Polri Atas Tragedi Kanjuruhan

Alexius Tantrajaya
Alexius Tantrajaya, SH, M.Hum (Dok.Pribadi)

“Musuh terbesar yang harus dikalahkan bukan orang lain, tetapi diri sendiri. Seorang pemenang adalah orang yang sanggup mengalahkan diri sendiri, sebelum mengalahkan orang lain.”

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Polri harus segera bergerak cepat melakukan penyelidikan untuk mengungkap peristiwa kelam yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, usai laga sepak bola antara Arema versus Persebaya pada Sabtu (1/10/2022) malam. Pengungkapan kejadian ini harus menjadi skala prioritas kepolisian guna mencegah opini-opini negatif yang berkembang liar di era media sosial.

Idul Fitri Kanwil Kemenkumham Bali

Pandangan tersebut disampaikan Praktisi Hukum Alexius Tantrajaya, menyikapi tragedi di Stadion Kanjuruhan yang menurutnya telah menjadi sorotan dunia internasional.

“Peristiwa ini tidak boleh dianggap sebagai peristiwa sederhana, jangan dianggap sepele. Polri harus bisa mengungkap dan penanganan peristiwa ini dalam skala prioritas untuk diungkap oleh tim Polri selaku penegak hukum, sehingga tidak berkembang opini-opini yang bertujuan memperburuk, bahkan mengganggu stabilitas keamanan negara,” kata Alexius Tantrajaya kepada Sudutpandang.id, Senin (3/10/2022).

Advokat senior ini juga berpendapat beragam peristiwa di Indonesia kerap dimanfaatkan pihak yang memiliki kepentingan membuat kondisi keamanan negara terganggu, terlebih menjelang kontestasi politik 2024.

“Saling menyalahkan, penggiringan opini dan dikait-kaitkan dengan kebijakan pemerintah atau rezim, sehingga bukan pembelajaran yang diperoleh atas peristiwa yang terjadi, namun ujaran kebencian yang membuat kondisi tidak kondusif,” ungkap Alexius.

“Polri harus cepat mengungkapnya, apakah peristiwa terjadi secara spontanitas reaksi seketika atau sudah direncanakan agar terjadi kerusuhan yang menimbulkan banyak korban tewas?. Maka Polri harus bisa mengungkapnya,” sambung Pengacara yang berkantor di bilangan Kebon Jeruk, Jakarta Barat ini.

Sportivitas

Dari sisi kemanusiaan, lanjut Alexius, tentunya tragedi di Stadion Kanjuruhan sangat mendatangkan rasa duka mendalam bagi siapapun. Banyaknya korban jiwa termasuk anggota Polri sangat menyayat hati.

“Secara pribadi saya mengucapkan turut berbela sungkawa atas kejadian di Stadion Kanjuruhan, ini bukan hanya duka bagi dunia sepak bola saja,” ucapnya.

Bagi Alexius pembelajaran yang diperoleh dari peristiwa tersebut adalah menjunjung tinggi sportivitas, khususnya bagi supporter sepak bola di Indonesia dapat menerima kekalahan jika tim favoritnya kalah.

“Harus siap kalah dan siap menang dalam pertandingan, masa mau menang terus. Kita bisa berkaca pada fakta di Indonesia, kadang menang saja supporter ngamuk, apalagi kalah,” katanya.

“Emosi itu manusiawi, namun harus dapat kita kendalikan, jika tidak maka akan berakibat fatal. Musuh terbesar kita adalah diri kita sendiri. Jika kita tidak pandai-pandai dalam bersikap, gampang marah dan gampang tersinggung tentu sangat berbahaya. Musuh terbesar yang harus dikalahkan bukan orang lain, tetapi diri sendiri. Seorang pemenang adalah orang yang sanggup mengalahkan diri sendiri, sebelum mengalahkan orang lain,” pungkas Alexius.

Kapolri

Kapolri
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo bersama Menpora Zainudin Amali, Gubernur Jatim dan Ketua PSSI Mochamad Iriawan, saat meninjau Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (2/10/2022)/Foto:Dok.Divhumas Polri

Terkait kejadian itu, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa Polri akan menindaklanjuti instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia menyatakan, timnya telah dikerahkan untuk mengusut tuntas terkait dengan proses penyelenggaraan, pengamanan sekaligus melakukan investigasi terkait dengan hal itu.

“Saat ini saya telah mengajak tim dari Mabes Polri terdiri dari Bareskrim, Propam, Sops, Pusdokes, Inafis, Puslabfor untuk melakukan langkah-langkah terkait pendalaman terhadap investigasi yang kami lakukan,” ujar Kapolri, dalam keterangan pers di Malang, Minggu (2/10/2022).

Mewakili Pemerintah, Presiden dan institusi Polri, dirinya menyampaikan duka cita yang sangat mendalam terhadap meninggalnya suporter dari Arema FC.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jatim, Minggu (2/10/2022) pukul 14.53 WIB, jumlah korban tewas akibat tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, yaitu 131 orang. Sementara itu, korban luka ringan hingga sedang berjumlah 253 orang. Kemudian, korban luka berat sebanyak 31 orang.(um)

Barron Ichsan Perwakum

Tinggalkan Balasan