Hemmen
Sumut  

Panen TBS Kelapa Sawit di PTPN III Kebun Rambutan Dipertanyakan

TBS sawit ditutupi pelepah daun kelapa sawit yang ditemukan di PTPN III Kebun Rambutan, Tebing Tinggi, Sergai, Sumut (Dok.AWPI)

SERGAI, SUDUTPANDANG.ID – Sejumlah awak media mempertanyakan panen tandan buah segar (TBS) kelapa sawit PTPN III Kebun Rambutan, Tebing Tinggi, Kabupaten Sedang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara (Sumut).

Diduga managemen PTPN lll Kebun Rambutan salah memberikan arahan kepada bawahannya untuk memanen TBS kelapa sawit. Pasalnya, ditemukan TBS yang kondisinya masih mentah belum layak panen dan diduga tidak sesuai prosedur.

Kemenkumham Bali

Hal ini berdasarkan temuan awak media saat berada di lokasi, pada Selasa (27/12/2022), tepatnya di Blok 32 C Tahun Tanam 2004, terdapat tumpukan TBS yang ditutupi dengan pucuk pelepah daun kelapa sawit.

Temuan tersebut langsung dikonfirmasi ke kantor Afdeling VIII PTPN lll Kebun Rambutan, namun Asisten Afdeling tidak berada di kantornya.

Saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Iwan Pranata, selaku Manager PTPN III Kebun Rambutan, mengucapkan terima kasih atas informasi tersebut.

“Terima kasih pak informasinya,” jawab Iwan Pranata.

Namun saat menanyakan keberadaan truk dengan nopol BK 8610 EI yang terparkir di areal Komplek Perumahan Afdeling VIII dengan muatan TBS Kelapa Sawit pada Kamis (29/12/2022), Iwan tak menanggapi.

Berdasarkan informasi warga berinisial M, truk tersebut terparkir di lokasi.

“Itu truk muatan gantung bang, dan sengaja tidak ditembakkan ke pabrik, karena TBS yang diangkut rata-rata belum pada memberondol,” katanya kepada awak media.

Demikian juga dengan General Manager PTPN III Distrik Serdang II, Dhani Diansurya Hasibuan. Ia sama sekali tidak merespons pesan dan malah memblokir nomor WhatsApp awak media yang melakukan konfirmasi.

Menyayangkan

Pemerhati Perkebunan BUMN, Supri Agus menyayangkan sikap pihak PTPN III terkait temuan dugaan TBS belum layak panen.

“Jujur kita sangat menyayangkan sikap para pemimpin di perusahaan negara yang hebat di PTPN III, mungkin mereka lupa jika tujuan kita adalah untuk memberikan masukan dengan menyampaikan hasil investigasi di lapangan sesuai dengan tupoksi wartawan,” ucap Supri Agus, Ketua Asosiasi Wartawan Profesional Indonesia (AWPI) Provinsi Sumatera Utara.

Ia mengaku miris dengan sikap pihak PTPN III yang terkesan menanggap sepele temuan wartawan di lapangan.

“Patut diduga dengan adanya tumpukan TBS kelapa sawit yang ditumpuk di areal Afdeling VIII ada indikasi dugaan permainan yang terkoordinir dan diduga akan menggelapkan hasil perusahaan,” sebutnya.

Supri Agus menegaskan, dalam Instruksi Kerja (IK) PTPN III tidak ada aturan TBS setelah dipanen ditumpuk suatu tempat dan ditutupi dengan pelepah kelapa sawit.

‘Berdasarkan IK PTPN, TBS yang sudah dipanen diangkut ke TPH dan disusun berbaris 5, dan masing-masing tandannya ditulis tanggal panen, nomor pemanen, dan nomor mandor, maka kalau seperti yang kita lihat dalam poto, sepertinya ada maksud tertentu dari pemanennya, bahkan bisa jadi mandor panen, Kapspeksi, Mandor Satu dan Asistennya ikut merestui hal yang salah tersebut,” katanya.

“Soal truk yang mengangkut TBS kelapa sawit yang diduga sengaja tidak ditembakkan ke pabrik diduga untuk mengejar target akhir tahun,” tambahnya.

Ia berharap Direktur SDM PTPN III Holding Perkebunan Nusantara, Seger Budiarjo, dapat bersikap tegas dan terukur atas fakta yang terjadi di PTPN lll Kebun Rambutan.(tim)

Tinggalkan Balasan