Hemmen
Bali  

Petugas dan WBP Lapas Perempuan Kerobokan Beragama Hindu Rayakan Siwaratri

Foto:Dok.Kanwil Kemenkumham Bali

BADUNG, SUDUTPANDANG.ID – Petugas dan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakat Perempuan Kelas II A Kerobokan yang beragama Hindu mengadakan malam perenungan di Aula Serba Guna, Jumat (20/1/2023).

Prosesi keagamaan itu untuk merayakan Hari Raya Siwaratri yang jatuh pada Jumat (20/1/2023) berdasarkan kalender masehi. Berdasarkan kalender Isaka dirayakan pada purwaning tilem atau panglong ping 14 sasih kepitu (bulan ketujuh) sebelum bulan mati (tilem).

Idul Fitri Kanwil Kemenkumham Bali

Siwaratri memang memiliki makna khusus bagi umat Hindu, karena pada saat tersebutlah Hyang Siwa beryoga. Sehingga menjadi hari baik bagi umat untuk melakukan brata semadi, penyucian dan perenungan diri serta melakukan pemujaan kepada Sang Hyang Siwa.

Makna dari Hari Raya Siwaratri merupakan malam perenungan suci, agar dapat mengevaluasi dan instropeksi diri atas perbuatan atau dosa-dosa selama ini. Sehingga pada malam hari memohon kepada Sang Hyang Siwa yang juga sedang melakukan payogaan agar diberikan tuntunan agar bisa keluar dari perbuatan dosa tersebut. Pada saat malam itulah umat melakukan pendekatan spiritual kepada Siwa untuk menyatukan atman dengan paramatman.

Perayaan malam Siwaratri di Lapas Perempuan Kerobokan tahun ini mengambil tema “Kita Mantapkan Sradha dan Bakti”. Terinspirasi dari Hari Suci Siwaratri, umat Hindu menyambut semangat baru untuk selalu meningkatkan kualitas diri, semangat untuk lebih produktif, semangat untuk menjadikan ilmu pengetahuan sebagai modal mencapai kemajuan, bekal mencapai kemuliaan hidup.

Foto:Dok.Kanwil Kemenkumham Bali

Kabid Pembinaan Bimtek Informasi Kanwil Kemenkumham Bali, Nyoman Mudana, mengatakan, bahwa perbedaan latar belakang agama, suku, dan budaya bukanlah penghalang untuk bersatu.

“Semua perbedaan bukan penghalang untuk hidup rukun dalam keharmonisan,” tutur Nyoman Mudana, dalam keterangan pers yang diterima redaksi, Sabtu (21/1/2023).

Selanjutnya pemberian darma wacana dari Direktur Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Hindu Kementerian Agama (Kemenag) RI Jro Gede I Gusti Made Sunartha yang menyampaikan tentang makna Hari Raya Siwaratri dan bagaimana cara untuk meningkatkan dan memantapkan Sradha Bakti kepada Ida Sang Hyang Widhi.

“Malam Siwaratri merupakan malam paling gelap, malam peleburan dosa, Sang Hyang Siwa beryoga samadi agar kestabilan dunia ini dapat terjaga begitupun kita sebagai manusia berkarmalah yang baik agar kita saling asah asih asuh dengan seluruh mahkluk di dunia ini,” pesan Jro Gede I Gusti Made Sunartha.

Foto:Dok.Kanwil Kemenkumham Bali

Petugas dan WBP yang beragama Hindu melakukan serangkaian prosesi keagamaan berupa persembahan Palawakya, Pesantian, persembahan Tari Janger, menyanyikan lagu rohani.

Seluruhnya ditampilkan oleh WBP sebagai bentuk pembinaan dan pengembangan kreativitas dari warga binaan itu sendiri. Selanjutnya dilaksanakan persembahyangan bersama dan ditutup dengan berjapa Gayatri Mantram.(one/01)

Barron Ichsan Perwakum

Tinggalkan Balasan