Sampai 20 Juni 2024, 4 Provinsi Diingatkan BMKG Siaga Potensi Banjir

BMKG
Mobil Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Papua Barat Daya dan Pj Wali Kota Sorong menerobos banjir di jalan utama KM 10 Jupiter, Kota Sorong saat melakukan pemantauan kondisi banjir di wilayah itu, Jumat (8/3/2024). FOTO: Ant

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Sebanyak empat provinsi, yakni Sumatera Selatan, Maluku, Papua Tengah dan Papua Barat Daya diminta siaga menghadapi potensi banjir yang dipicu oleh curah hujan berintensitas sedang-deras periode 11-20 Juni 2024, demikian peringatan yang disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)

Kedeputian Bidang Klimatologi BMKG, dalam taklimat media yang diterima di Jakarta, Jumat (14/6/2024) menyatakan siaga potensi banjir di empat provinsi tersebut berdasarkan data akibat tingginya intensitas curah hujan tersebut.

Kemenkumham Bali

Disebutkan bahwa tim ahli klimatologi BMKG mengklasifikasikan potensi banjir di Sumatera Selatan dalam kategori rendah.

Namun berdasarkan hasil analisa dasarian II yang berlangsung hingga 20 Juni hujan akan merata mencakup seluruh 17 kabupaten/kota, sehingga tetap diperingatkan untuk siaga.

Potensi tersebut diprakirakan BMKG akan melanda mulai dari Kabupaten Banyuasin, Empat Lawang, Lahat, Muara Enim, Musi Banyuasin, Musi Rawas, Musi Rawas Utara, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Ogan Komering Ulu, Ogan Komering Ulu Selatan, Ogan Komering Ulu Timur, Penukal Abab Lematang Ilir, hingga kota Pagar Alam, Lubuk Linggau, dan Palembang.

BACA JUGA  Wisatawan Terseret Ombak Parangtritis, 2 Selamat, 1 Masih Dicari

Selanjutnya untuk Provinsi Maluku, Papua Tengah dan Papua Barat Daya pada medio yang sama diklasifikasikan BMKG dalam kategori daerah yang potensi banjir tinggi.

Potensi banjir tinggi di Provinsi Maluku diprakirakan meliputi Kota Ambon (Kecamatan Baguala, Leitimur Selatan, Nusaniwe, Sirimau, Telukambon), Kabupaten Maluku Tengah (Kecamatan Amahai, Leihitu, Leihitu Barat, Pulauharuku, Seram Utara), Kabupaten Seram Bagian Barat (Kecamatan Amalatu, Huamual, Inamosol, Kairatu, dan Kairatu Barat).

Provinsi Papua Barat Daya meliputi Kabupaten Maybrat (Kecamatan Mare), Kabupaten Sorong (Kecamatan Makbon, Sayosa), dan Sorong Selatan (Kecamatan Sawiat).

Kemudian, potensi banjir tinggi di Provinsi Papua Tengah meliputi Kabupaten Mimika (Kecamatan Amar, Iwaka, Kuala Kencana, Kwamki, Narama, Mimika Barat dan sekitarnya), Kabupaten Deiyai (Kecamatan Bowobado, Kapiraya, Tigi Barat), dan Memberamo Raya (Kecamatan Memberamo Hulu dan Rufaer).

BACA JUGA  BMKG: Terjadi Sembilan Kali Gempa Susulan

Sebelumnya, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan potensi dampak bencana akibat hujan di sejumlah wilayah Indonesia yang masih tinggi bisa saja terjadi, meskipun sebenarnya sudah mulai memasuki musim kemarau.

Menurut dia potensi peningkatan hujan dipicu oleh adanya beberapa dinamika atmosfer yang masih aktif berada di wilayah Indonesia, yakni fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang ekuatorial Rossby Kelvin, hingga pola sirkulasi siklonik dan potensi pembentukan daerah belokan dan perlambatan angin.

Kombinasi pengaruh fenomena-fenomena tersebut diprakirakan tim meteorologi BMKG dapat menimbulkan potensi hujan berintensitas sedang-lebat yang disertai kilat/petir angin kencang.

BMKG menilai kondisi demikian bisa juga menimbulkan dampak cuaca ekstrem kebencanaan hidro-meteorologi yang meliputi banjir, banjir bandang, banjir lahar hujan, tanah longsor dan seterusnya, meskipun di saat yang bersamaan Indonesia mulai dilanda musim kemarau kering pada medio bulan Juni – September 2024, kata Guswanto. (Ant/02)