Hemmen

Wilayah Laut Banda-Maluku Diguncang Lagi Gempa Magnitudo 5,4

Tangkapan layar peta pusat gempa magnitudo 5,4 di wilayah Laut Banda, Provinsi Maluku, Kamis (9/11/2023) dini hari. FOTO: dok.Ant

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Gempa kembali terjadi di wilayah Laut Banda, Provinsi Maluku, pada Kamis (9/11/2023) dini hari pukul 00.25 WIB dengan magnitudo 5,4.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui informasi resmi infoBMKG yang diikuti di Jakarta, Kamis (9/11) gempa bumi itu berpusat di laut, tepatnya pada posisi 5,40 lintang selatan dan 130,25 bujur timur atau 256 kilometer barat daya Kabupaten Seram Bagian Timur, Provinsi Maluku, dengan kedalaman 10 kilometer.

Idul Fitri Kanwil Kemenkumham Bali

BMKG menyatakan gempa itu tidak berpotensi tsunami, namun masyarakat diimbau tetap hati-hati terhadap gempa susulan yang mungkin terjadi.

Sebelumnya, Kepala Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana Kabupaten Maluku Barat Daya, James James Liko menyampaikan gempa bumi tektonik susulan yang mencapai belasan kali dengan kekuatan bervariasi setelah gempa utama magnitudo 7,2 tidak membuat warga di berbagai pulau di Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku, mengungsi atau mencari tempat yang terbuka.

BACA JUGA  Jelang Uji Kepatutan Kelayakan, DPR Sindir Kasus Hukum KPU-Bawaslu

“Sejauh ini warga masih tetap bertahan di dalam rumah, meskipun dalam hitungan menit terjadi gempa-gempa susulan dengan kekuatan bervariasi,” katanya.

Sementara itu, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan gempa bumi yang terjadi di wilayah Maluku merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas deformasi batuan (kerak bumi) di dasar Laut Banda.

Ia mengatakan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).

Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dan menghindar dari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa atau tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah,” kata Daryono. (02/Ant)

Barron Ichsan Perwakum