Prakiraan BMKG: Ahad, Karhutla Masih Berpotensi Terjadi di Sejumlah Wilayah

FOTO ARSIP - Upaya pemadaman api di Bukit Sylvia Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Senin (22/8/2022). FOTO:dok.Ant

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) diprakirakan Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) masih terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia pada Ahad (3/9/2023).

Melalui laman BMKG yang diakses di Jakarta, Ahad (3/9) meminta agar masyarakat mewaspadai potensi karhutla di Provinsi Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Nusa Tenggara Timur.

Kemenkumham Bali

Rendahnya curah hujan dan peningkatan suhu udara juga diprakirakan BMKG dapat memicu potensi mudahnya kebakaran hutan/lahan.

BMKG mengimbau masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan untuk tujuan apapun.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menekankan sinergi antarelemen dalam menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Kalimantan Barat.

BACA JUGA  Keluarga Ody Mulya Siap Lapor Balik Mirna Febriyani ke Polisi

Menurutnya kerja sama antarpemangku kepentingan selama ini tetap harus dipertahankan sebab dalam penanganan karhutla diperlukan soliditas dan sinergi yang baik.

Terkait pencegahan, Sigit meminta semua pihak melakukan sosialisasi kepada masyarakat, baik secara langsung maupun melalui media sosial dengan mengedepankan tiga pilar kamtibmas, yakni Bhabinkamtibmas, Babinsa dan kepala desa.

Sementara di sisi lain, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan kejadian karhutla masih berlangsung di Gunung Andong, Kabupaten Malang, Jawa Timur dan telah padam di Taman Nasional Gunung Ciremai, yang berada di wilayah administrasi Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

“Peristiwa karhutla di kawasan gunung bukan kali pertama terjadi pada musim kemarau tahun ini,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Sabtu (2/9).

BACA JUGA  BMKG Memperkirakan Bahwa Mayoritas Kota Besar di Indonesia akan Diguyur Hujan

Sebagai langkah antisipasi ke depannya, pihak satgas karhutla rutin melakukan patroli udara menggunakan pesawat nirawak atau drone sehingga apabila ditemukan titik api maka tim akan langsung menuju lokasi untuk pemadaman dan upaya lainnya yang dianggap perlu. (02/Ant)