JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Menyikapi eskalasi konflik di Timur Tengah, pendiri organisasi pengamat sepak bola Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali, mendesak Ketua Umum PSSI Erick Thohir agar segera mengajukan permohonan resmi kepada AFC (Konfederasi Sepak Bola Asia) dan FIFA untuk memindahkan lokasi Babak Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia ke negara yang lebih aman.
Menurut Akmal, situasi geopolitik di kawasan Timur Tengah khususnya di Qatar dan Arab Saudi yang telah ditunjuk sebagai tuan rumah sangat tidak kondusif. Ketegangan meningkat usai Iran meluncurkan serangan rudal ke pangkalan militer AS di Qatar, memperparah konflik dengan Israel yang melibatkan kekuatan global seperti Amerika Serikat.
“Situasi di Timur Tengah semakin tidak stabil. Keselamatan atlet, ofisial, dan pendukung harus menjadi prioritas utama. Karena itu, kami menyarankan PSSI segera bersurat ke AFC dan FIFA untuk meninjau ulang lokasi pertandingan,” ujar Akmal dalam pernyataan resminya di Jakarta.
Akmal juga menyampaikan bahwa dari enam tim yang lolos ke Babak Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, hanya Indonesia yang tidak berasal dari wilayah konflik. Ia menilai, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi tuan rumah pengganti demi menjamin keamanan dan kelancaran kompetisi.
“Indonesia adalah satu-satunya negara peserta yang tidak berada di kawasan konflik. Ini menjadi momentum strategis bagi PSSI untuk mengajukan diri sebagai tuan rumah alternatif,” tegasnya.
Dalam situasi perang yang tidak menentu, Akmal menekankan bahwa esensi sepak bola tidak hanya soal menang atau kalah, tapi juga tentang menjunjung nilai-nilai kemanusiaan dan sportivitas.
“Sepak bola harus bebas dari ketakutan dan tekanan politik. Kita harus menciptakan atmosfer pertandingan yang aman, humanis, dan inklusif untuk semua negara peserta,” tambah Akmal.
Akmal juga mendorong PSSI agar segera mengajukan proposal sebagai tuan rumah sebelum AFC dan FIFA menggelar drawing resmi Babak Keempat pada 17 Juli 2025. Ia menyebut kesempatan ini bisa menjadi lompatan diplomasi olahraga bagi Indonesia.
“Ini adalah kesempatan bersejarah. Indonesia bisa memperkuat posisi di mata AFC dan FIFA dengan menunjukkan kesiapan menjadi tuan rumah event penting,” pungkasnya.(PR/04)