Bobotoh Gelar Doa Bersama untuk Korban Kanjuruhan

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Insiden Kanjuruhan sudah sepekan berlalu. Namun, masih banyak pihak masih tetap berempati terhadap peristiwa yang merenggut ratusan korban jiwa tersebut.

Begitupun dengan yang dilakukan Bobotoh Persib. Bertempat di GOR Saparua, Kota Bandung, Sabtu 8 Oktober 2022, ratusan Bobotoh dari berbagai kalangan bersatu memanjatkan doa untuk para korban insiden Kanjuruhan.

Kemenkumham Bali

Kegiatan bertajuk “Dari Kami untuk Malang ini turut dihadiri pemain Persib, Dedi Kusnandar, mantan pemain Persib, Adeng Hudaya, Sujana, Airlangga, Toni Sucipto dan pemain Persija Jakarta, Taufik Hidayat.

Dimulai sekitar pukul 17.30 WIB, seluruh Bobotoh memulai acara dengan salat maghrib berjamaah dan dilanjutkan doa bersama. Semua yang hadir tampak khusyuk saat sesi doa bersama. Seluruh peserta mengadakan salat gaib berjamaah.

BACA JUGA  Sebanyak 6 Pelajar Digelandang ke Polsek Pamulang

Usai doa bersama, diadakan sesi diskusi bersama perwakilan suporter dari beberapa tim di Indonesia. Dado — sapaan akrab Dedi Kusnandar — dan Toncip pun turut bergabung. Misi perdamaian antar suporter menjadi salah satu topik dalam diskusi tersebut.

Ebith Beat A, salah satu penggagas doa bersama mengatakan jika kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian Bobotoh untuk saudara-saudara di Malang.

“Latar belakangnya adalah ketika kita semua bertemu dengan teman-teman semuanya mereka punya satu pemahaman, yaitu ingin melaksanakan doa bersama. Jadi, kami mengumpulkan semuanya, lalu ada satu ide yang sama dan harus kita realisasikan. Ini adalah kegiatan untuk kita semua, jadi judulnya ‘Dari Kami untuk Malang’,” ujarnya.

BACA JUGA  Daftar Pinjol Legal 2022 Makin Panjang

Ebith yang juga musisi ini mengapresiasi antusiasme para Bobotoh dalam memberikan dukungan moral terhadap korban insiden Kanjuruhan.

“Dan tentunya ini merupakan panggilan hati dari teman-teman semuanya. Kita hanya berdoa dan saling mendoakan. Mudah-mudahan apa yang kita harapkan dalam doa Allah SWT bisa mengabulkan,” sambung Ebith.

Sementara itu, Dado berharap momen doa bersama tersebut menjadi awal persatuan dan perdamaian suporter di Indonesia.

“Semoga hari ini menjadi titik awal semua bersatu. Rivalitas cukup 90 menit di lapangan saja dan di stadion kita tetap bisa duduk bersama suporter yang lain. Kita tetap bisa menikmati hiburan sepakbola dan bersatu untuk sepakbola Indonesia,” ujarnya.

 

Tinggalkan Balasan