Berita  

Polisi Buka Posko Kebakaran Duri Utara

Dok.Ant

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Polisi membuka pelayanan laporan surat kehilangan dari dokumen-dokumen warga yang hangus saat kebakaran di Posko Bencana Kebakaran Duri Utara, Tambora, Jakarta Barat, Senin (10/7/2023).

Adapun surat kehilangan yang dilayani adalah Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), Ijazah, Surat Nikah, Buku Tabungan, dan Kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

Kemenkumham Bali

Kapolsek Tambora Kompol Putra Pratama mengatakan jumlah pengungsi di Posko Komplek SDN 05 Pagi 06 Petang, Duri Utara saat ini sebanyak 267 jiwa.

“Posko pengungsian telah dibangun tiga tenda dan juga memanfaatkan ruang kelas, tenda 1 berisi 84 Jiwa, tenda 2 berisi 93 jiwa, tenda 3 berisi 61 jiwa, dan ruang kelas diisi 29 jiwa, sehingga total warga yang tinggal di pengungsian sebanyak 267 jiwa,” kata Putra di lokasi kebakaran.

BACA JUGA  HUT Lantas ke-67 Kapolri Resmikan Program Prioritas ETLE Nasional di 34 Polda

Hingga kini, pihaknya masih menyelidiki penyebab kebakaran yang terjadi pada Sabtu (8/7) malam. Unit Identifikasi dari Satrekrim Polres Metro Jakarta Barat juga sudah melakukan olah TKP awal, pada Senin, serta masih dilanjutkan olah TKP kedua.

Ia mengatakan pihaknya juga sudah meminta bantuan kepada laboratorium forensik Mabes Polri untuk melakukan olah TKP guna mengetahui penyebab kebakaran ini.

“Polsek Tambora sampai saat ini telah memeriksa lima orang saksi yang mengetahui langsung kejadian, para saksi melihat api berasal dari satu rumah yang diduga disebabkan korsleting listrik. Lokasi tersebut kini sudah diberi garis polisi dan dijaga pihak Polsek Tambora,” ungkap dia.

Kebakaran pemukiman padat penduduk di Kelurahan Duri Utara, Tambora, Jakarta Barat terjadi pada Sabtu (8/7). Peristiwa kebakaran ini mengakibatkan 94 rumah hangus terbakar, satu orang meninggal dunia dan dua petugas pemadam kebakaran terluka.

BACA JUGA  Kantor SAR Padang: 11 Pendaki Meninggal Usai Gunung Marapi Meletus

Kerugian materiil saat ini masih dalam proses pendataan.

Dalam kebakaran tersebut, satu korban meninggal dunia di Puskesmas Tambora, yang diduga karena lemas kesulitan bernafas akibat keracunan karbondioksida (CO2).

Ia mengatakan lokasi kebakaran merupakan area padat penduduk dengan bangunan sebagian besar terbuat dari kayu.

“Total 94 rumah terbakar, 152 KK yang terdampak dengan total 537 jiwa,” ungkap dia menjelaskan.(03/Ant)