JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan meraih penghargaan sebagai lembaga terpopuler media digital versi Anugerah Humas Indonesia (AHI) 2022, dan Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti juga dinobatkan sebagai Pemimpin Terpopuler di Media Digital 2022.
Sekretaris BPJS Kesehatan Arief Syaefuddin, dalam taklimat media yang diterima di Jakarta, Sabtu (29/10/2022) menjelaskan penghargaan tersebut menjadi salah satu bukti keberhasilan BPJS Kesehatan yang telah memanfaatkan media digital sebagai sarana penyebaran informasi terkait Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
“Dengan tingkat konsumsi masyarakat terhadap media sosial yang tinggi, BPJS Kesehatan melihat peluang dengan menjadikan kanal media sosial sebagai sarana penyebaran informasi. Ini juga bagaimana kita mengemasnya dengan visual yang mudah diterima dan dipahami oleh masyarakat,” katanya.
Indikator penilaian berbasis jumlah eksposur positif tertinggi di media sosial, media online baik lokal, nasional, maupun internasional sepanjang semester I 2022.
Untuk mengoptimalkan kanal media digital, BPJS Kesehatan terus melakukan pemantauan terkait informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Menurut Arief keberhasilan penyampaian informasi bergantung pada model komunikasi dengan masyarakat melalui kombinasi teknologi yang mengikuti perkembangan zaman.
Selain itu, BPJS Kesehatan juga mendapatkan penghargaan kategori Kanal Digital Sub Kategori Media Sosial Youtube dan TikTok.
Saat ini BPJS Kesehatan berfokus dalam meningkatkan kedekatan dengan masyarakat melalui konten audio visual yang dihadirkan dengan konsep yang menarik.
Ia menjelaskan langkah tersebut menjadi wujud adaptasi BPJS Kesehatan terhadap kebutuhan masyarakat yang juga memanfaatkan kanal Youtube dan TikTok sebagai sarana yang harus dimaksimalkan untuk penyebaran informasi.
Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Sekretaris BPJS Kesehatan dalam kegiatan Penghargaan AHI 2022 di Malang, Jawa Timur, Jumat (28/10).
Kompetisi Anugerah Humas Indonesia (AHI) 2022 merupakan kompetisi yang melihat kinerja komunikasi dan keterbukaan informasi lembaga publik di kementerian, lembaga, pemerintah daerah, perguruan tinggi negeri, badan usaha milik negara dan anak usahanya, dan badan usaha milik daerah se-Indonesia.
Ada lima kategori yang dikompetisikan, yaitu Pelayanan Keterbukaan Informasi Publik Terinovatif, PPID Terbaik, Media Internal, Kanal Digital, dan Program Kehumasan Pemerintah. (02/Ant)