Hemmen

Citayam Fashion Week Bisa Ciptakan Harajuku Versi RI

Dok.Fotografer

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Pengamat Bisnis, Kafi Kurnia menilai, kebijakan pemerintah membubarkan Citayam Fashion Week (CFW) beberapa hari lalu sangatlah tidak dianjurkan. Menurutnya tidak hanya dampak ekonomi untuk UMKM saja yang menikmatinya, tetapi juga dinikmati kalangan lainnya.

Menurutnya, masyarakat Indonesia kurang melihat peluang ke depan yang bisa menjadi manfaat ekonomi. CFW bisa dijadikan seperti Harajuku, Tokyo jika dikelola dengan baik.

Idul Fitri Kanwil Kemenkumham Bali

“Mereka lihatnya kehebohannya saja, memang tempatnya kurang lebar dibandingkan dengan Harajuku Tokyo. Orang-orang kita mah (masyarakat Indonesia) terlalu sensitif dan tidak melihat peluang ke depan. Beberapa tempat sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk itu (CFW),” ujar Kafi, Sabtu (30/7/2022).

Kafi meminta kepada pemerintah untuk memberikan fasilitas terbaik untuk CFW apabila ingin dipindahkan ke tempat yang lebih komersial dan memberikan dampak ekonomi yang besar.

“Yang menikmati nantinya bukan anak-anak muda saja, bukan UMKM saja tapi sejumlah pebisnis dan juga bisa menarik wisatawan mancanegara,” tambahnya.

Kafi berpandangan apabila CFW akan dipindahkan ke daerah PIK maka akhirnya yang akan menikmati dampak ekonominya adalah pengembang atau bisnis-bisnis swasta yang ada di daerah tersebut.

“CFW menurut saya tidak akan mati,” tegasnya.

Lokasi Citayam Fashion Week Bakal Dipindah ke Sarinah atau Plaza Selatan Monas

Wakil Gubernur DKI Jakarta menanggapi soal catwalk di Dukuh Atas yang dianggap sejumlah pihak telah melanggar undang-undang lalu lintas. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI kata Riza berencana mencari alternatif ruang publik lain untuk ‘Citayam Fashion Week’.

“Seperti yang sudah disampaikan oleh Pak Kapolsek, Pak Kapolres, teman-teman dari Kepolisian bahwa zebra cross itu digunakan untuk menyeberang. Tidak boleh untuk kegiatan lain termasuk fashion show,” kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Sabtu (23/7/2022) malam.

“Hal ini tentu kita akan coba mencarikan tempat yang terbaik bagi anak-anak kita kalau ingin terus melaksanakan fashion week tersebut,” lanjut Riza.

Menurut Riza lokasi lain semisal Plaza Selatan Monumen Nasional (Monas) juga bisa dijadikan pilihan. Mengingat Plaza Selatan memiliki ruang terbuka yang lebih besar dan jauh dari keramaian.

“Umpamanya bisa saja di Plaza Selatan depan sini, di situ kan enak tempatnya lebar ya kan. Ada tribunnya kan, bisa duduk di situ. Tidak mengganggu ketertiban umum, tidak mengganggu yang jalan, yang nyebrang, mobil juga tidak terganggu, mudah-mudahan,” jelas Riza.

Riza menyampaikan pada prinsipnya Pemprov DKI akan mencoba mencari solusi terbaik bagi muda-mudi ‘SCBD’. Selain itu, menurut Riza usulan Citayam Fashion Week pindah ke Taman Ismail Marzuki (TIM), hingga Sarinah juga bisa dipertimbangkan.

“Ya mengusulkan di Sarinah juga tidak apa-apa, selama tidak mengganggu saya kira nanti dikomunikasikan. Silakan nanti kita cari ruang-ruang terbuka yang baik ya,” ujar dia.

Kemudian Riza menambahkan terkait izin untuk melakukan kegiatan di zebra cross Dukuh Atas yang dipermasalahkan juga tidak perlu. Riza mengklaim kegiatan seperti itu tidak membutuhkan surat izin dalam pelaksanaannya.

“Kalau kegiatan-kegiatan seperti itu tidak perlu surat izin ya. Yang penting dijaga ketertibannya,” katanya

Politikus Gerindra ini berpesan selama berkegiatan di Dukuh Atas para remaja tak membuang sampah sembarangan. Apalagi lanjut Riza, sampai kedapatan tidak pulang ke rumah.

“Saya minta jangan buang sampah sembarangan, jangan sampai tidur-tiduran sampai subuh, tidak pulang,” tutup Riza.(red)

Barron Ichsan Perwakum

Tinggalkan Balasan