Hemmen

Penanganan Korban Terdampak Erupsi Gunung Ruang, Ini yang Dilakukan BNPB

Penanganan Korban Terdampak Erupsi Gunung Ruang, Ini yang Dilakukan BNPB
Petugas sedang memantau pengungsi korban terdampak erupsi Gunung Ruang, Kabupaten Sitaro, Sulut. (Foto: BNPB)

MANADO, SUDUTPANDANG.ID – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah melakukan penanganan terhadap masyarakat terdampak erupsi Gunung Ruang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut).

Adapun penanganan yang sudah dilakukan yaitu mengimbau kepada masyarakat untuk waspada, mengevakuasi terhadap masyarakat terdampak dan menempatkannya di tempat pengungsian di daerah yang dianggap aman. Kemudian membuat posko, dapur umum dan memberikan bantuan.

Idul Fitri Kanwil Kemenkumham Bali

Dalam siaran pers yang diterima Jumat (19/4/2024), BNPB kembali mengimbau kepada masyarakat di lokasi terdampak erupsi untuk mematuhi imbauan dari pemerintah setempat untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.

BNPB mengungkapkan, akibat erupsi Gunung Ruang aktifitas perkantoran dan masyarakat tidak berjalan normal. Bangunan dan rumah masyarakat mengalami kerusakan akibat lontaran batu vulkanik.

BACA JUGA  BNPB: Situasi Banjir-Longsor Majene Berstatus Siaga Darurat

Akses jalan tertutup oleh debu vulkanik dan bebatuan sedang sampai krikil. Jalur pelayaran tujuan Manado – Tagulandang terganggu

“Tidak ada korban jiwa, kerugian materil banyak rumah mengalami kerusakan bagian atap,” kata Deputi IV Bidang Rehabilitasi dan Rekontruksi BNPB, Jarwansah saat Rakor penanganan erupsi Gunung Ruang di Makodam XIII/Merdeka, Kamis (18/4/2024).

BNPB hadir dan saat ini sedang melakukan perjalanan ke Tagulandang untuk memastikan secara langsung penanganan korban terdampak erupsi.

Saat memimpin rakor, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menegaskan bahwa keselamatan masyarakat terdampak erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro menjadi prioritas utama.

Rakor tersebut diikuti oleh Sekda Provinsi Sulut, Pangdam XIII/Merdeka, Danlanud, Lantamal, Basarnas, Forkopimda Sitaro, serta unsur stakeholder terkait lainnya.

BACA JUGA  Dampak Gempa, 14 Rumah di Pamijahan-Bogor Rusak

Jumlah Pengungsi

Berdasarkan informasi BNPB, jumlah pengungsi pertama sebanyak 159 KK (495 jiwa). Di Kampung Laingpatehi 73 KK (247 jiwa), terdiri dari laki-laki 158 orang dan perempuan 89 orang.

Kemudian di Kampung Pumpente sebanyak
86 KK (248 Jiwa), terdiri dari laki-laki 166 orang dan perempuan 82 orang.

Selanjutnya masyarakat yang mengungsi di keluarga sebanyak 453 orang dan di gedung sekolah SMP 1 Tagulandang 42 orang

Pengungsi erupsi kedua sebanyak 700 orang. Total jumlah pengungsi seluruhnya menjadi 1.195 orang.(01)

Barron Ichsan Perwakum