Hemmen

Gempa Guguran di Gunung Karangetang-Sulut Masih Tinggi

Aktivitas gempa guguran Gunung Karangetang di Pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, masih tinggi. Tampak guguran lava meluncur dari tubuh gunung pada Kamis (13/7/2023). FOTO: dok.Ant

SITARO, SULUT, SUDUTPANDANG.ID (ANTARA) – Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) menyebutkan aktivitas gempa guguran Gunung Karangetang di Pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara, masih tinggi.

“Masih tinggi (gempa guguran), warga diharapkan berhati-hati,” kata Ketua Pos Pengamatan Gunung Api (PGA), Yudia P Tatipang di Manado, Jumat (14/7/2023).

Ia menyebutkan pada periode pengamatan pukul 00:00 – 06.00 WITA, Jumat, Pos PGA merekam 45 kali gempa guguran dengan amplitudo antara tiga hingga 15 milimeter dengan durasi antara 42-240 detik.

Sementara secara visual, pagi ini Gunung Karangetang tampak jelas hingga berkabut, sementara asap kawah bertekanan sedang hingga kuat teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 50-100 meter di atas puncak kawah.

BACA JUGA  KPK Buka Kemungkinan Panggil Anies Terkait Formula E

Guguran lava pijar terpantau ke arah Kali Kahetang lebih kurang 1.000 – 1.750 meter, sedangkan ke arah Kali Batang sekitar 1.000 meter.

“Tingkat aktivitas Gunung Karangetang saat ini masih Siaga Level III,” katanya.

Pihaknya berharap warga mematuhi radius bahaya yang telah direkomendasikan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM.

Beberapa rekomendasi PVMBG yaitu masyarakat, pengunjung, wisatawan tidak mendekati, tidak melakukan pendakian, dan tidak beraktivitas di dalam zona prakiraan bahaya yaitu radius 2,5 kilometer dari puncak kawah dua (kawah utara) dan kawah utama (selatan), serta area perluasan sektoral ke arah barat daya, selatan, dan tenggara, sejauh 3,5 kilometer.

Imbauan berikutnya, kata dia, mewaspadai guguran lava dan awan panas guguran yang dapat terjadi sewaktu-waktu dari penumpukan material lava sebelumnya karena kondisinya belum stabil dan mudah runtuh, terutama ke sektor selatan, tenggara, barat, dan barat daya.

BACA JUGA  Dirut Garuda Soal Dana PMN Rp7,5 T: Buat Restorasi Pesawat, Bukan Bayar Utang

Masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang agar meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai, kata Yudia P Tatipang. (02/Ant)

 

Barron Ichsan Perwakum