Hemmen
Sumbar  

Gunung Marapi Erupsi, 40 Orang Dilaporkan Sedang Mendaki

Gunung Marapi, Sumbar (Dok.Ant)

PADANG, SUDUTPANDANG.ID – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat, menutup sementara jalur pendakian Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Agam dan Tanah Datar mulai hari ini, Sabtu (7/1), karena terjadi erupsi gunung yang memiliki ketinggian 2.891 meter di atas permukaan laut itu.

“Kita tutup dulu pendakiannya (Gunung Marapi) hingga batas waktu yang belum ditentukan,” kata Kepala BKSDA Sumbar Ardi Andono dalam keterangannya, Sabtu (7/1).

Ardi menyebut saat erupsi terjadi dilaporkan ada 40 orang yang sedang melakukan pendakian di gunung dengan ketinggian 2.891 m tersebut.

“Ada 40-an pendaki yang naik dua hari terakhir. 20 hari Kamis, 20 hari Jumat,” kata Kepala BKSDA Sumatera Barat, Ardi Andono

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan telah terjadi erupsi Gunung Marapi, pada Sabtu, 7 Januari 2023 pukul 06:11 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 300 m di atas puncak (± 3.191 m di atas permukaan laut).

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah tenggara. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 13.4 mm dan durasi ± 45 detik.

Status Gunung Marapi sendiri saat ini berada pada Level II (Waspada). PVMBG mengimbau masyarakat di sekitar gunung dan wisatawan tidak diperbolehkan mendaki pada radius 3 km dari kawah/puncak.

Sebelumnya BKSDA juga melakukan penutupan sementara jalur pendakian Gunung Marapi untuk Natal dan Tahun Baru dengan tujuan menjaga kawasan agar tetap terjaga keutuhannya.

“Merujuk hasil penelitian dengan daya dukungan kawasan yang hanya mampu menampung jumlah kunjungan terbatas dalam suatu masa kunjungan,” kata Ardi Andono.

Keterbatasan itu mencakup lebar jalur, panjang jalur, tempat berkemah, sumber air hingga kelengkapan sarana termasuk akses masuk kawasan.

“Salah satu alasan mengapa ditutup Desember sampai 2 Januari karena aktivitas gempa meningkat. Berdasarkan pertimbangan itu sekaligus pencegahan penyebaran virus corona, maka BKSDA memutuskan menutup kawasan tersebut dari aktivitas pendakian,” ujarnya.(01)

Barron Ichsan Perwakum

Tinggalkan Balasan