Hemmen
Hukum  

Hotman Paris Bukan Contoh yang Baik Seorang Advokat

Ernawati, S.H., M.H (Foto: istimewa)

“Kalau masalah pamer harta, itu kan rezekinya, kita salut sebagai junior kepada dia, tapi jangan ditambahin cewek-cewek cantik seksi begitu.’

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Sebagai seorang advokat, Hotman Paris Hutapea dinilai tidak memberikan contoh yang baik bagi para juniornya. Pasalnya, pengacara nyentrik itu kerap memamerkan wanita-wanita cantik berpakaian seksi. Passion yang terlihat hanya sebagai selebriti, bukan lawyer.

Pandangan tersebut disampaikan anggota Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Ernawati.

“Sebagai perempuan, jujur saya merasa terhina. Bang Hotman Paris selalu memamerkan wanita-wanita cantik dengan pakaian seksi. Benar, laki-laki itu suka keindahan, tapi itu kan sama saja memamerkan ibunya, ia lahir dari seorang perempuan. Gak layak. Pengacara itu kan harus bermartabat, bukan promosi cewek-cewek seksi. Kesan yang saya tangkap kaya sedang promosi,” ungkap Ernawati, kepada Sudutpandang.id, Selasa (24/5/2022).

Ia tidak mempermasalahkan Hotman Paris saat pamer hartanya di media sosial, itu adalah haknya. Kendati demikian, tujuan menjadi seorang pengacara tentunya bukan hanya mengejar materi semata, orientasinya tak hanya cuan alias uang.

“Kita menghormatinya sebagai seorang senior, berikan contoh yang baik kepada junior. Oh Bang Hotman Paris itu kaya, mereka yang baru-baru jadi pengacara berpikirnya kalau jadi pengacara itu akan jadi kaya raya. Memang benar ada banyak pengacara yang kaya, tapi setiap orang kan beda-beda rezekinya,” katanya.

“Kalau masalah pamer harta, itu kan rezekinya, kita salut sebagai junior kepada dia, tapi jangan ditambahin cewek-cewek cantik seksi begitu, setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan pastinya,” sambung Erna.

Tidak Etis

Terkait pernyataan Hotman pasca mundur dari Peradi, ia sangat menyayangkan, terlebih statement-nya menganggap Peradi adalah organisasi advokat tidak sah. Dampaknya, advokat anggota Peradi di Indonesia menjadi resah.

“Ada advokat yang sampai dicabut surat kuasanya oleh kliennya, bahkan diminta mengembalikan uang. Itu dampak pernyataan yang menyesatkan, hubungan antara seorang pengacara dan klien jadi rusak,” ungkapnya.

“Tidak etis saling serang, kalau mundur ya mundur saja. Kalau tidak sah, berarti tidak sah juga dong Bang Hotman sebagai advokat, dulu kan pernah jadi pengurus Peradi juga. Kalau marah dengan personal ya jangan juga dengan organisasinya. Kami ini di Peradi ibarat satu badan, jika dicubit semua ikut merasakan sakitnya,” sambung pengacara bersahaja ini.

Erna berharap Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Peradi yang telah diselenggarakan di Jakarta pada Jumat (20/5/2022) lalu, akan semakin menguatkan soliditas untuk bersama-sama menjaga marwah profesi dan organisasi.

“Mari bersama-sama kita menjaga marwah advokat sebagai profesi yang mulia dan terhormat (officium nobile),” ajaknya.(um)

Barron Ichsan Perwakum

Tinggalkan Balasan